Covid Kembali Melonjak, Pemerintah Diminta Tingkatkan Cakupan Booster

- Senin, 24 Oktober 2022 | 18:27 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Dok.)
Ketua DPR RI Puan Maharani. (Dok.)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Pemerintah diminta mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Hal itu menyusul telah masuknya varian sub Omicron XBB di Indonesia dan membuat sejumlah negara seperti Singapura, mengalami lonjakan kasus.

Adanya sub varian Covid-19 baru harus meningkatkan kewaspadaan semua pihak. Pemerintah harus bisa mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani Senin (24/10).

Varian sub Omicron XBB diketahui telah masuk ke Indonesia. Meski fatalitas varian XBB tidak lebih parah dari varian Omicron, Puan meminta masyarakat untuk tidak menganggap enteng varian baru Covid-19 itu.

“Karena berdasarkan laporan, penularan varian XBB sangat cepat. Untuk itu, protokol kesehatan harus lebih ditingkatkan demi menjaga diri dan keluarga dari bahaya penularan Covid,” ujarnya.

Di tengah kasus gagal ginjal akut pada anak yang tengah melanda, dalam tujuh hari terakhir diketahui terjadi kenaikan kasus Covid-19 di 24 provinsi di Indonesia. Di Singapura, lonjakan kasus akibat Omicron XBB diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.

“Fasilitas kesehatan harus lebih siap, karena kita tengah menghadapi berbagai permasalahan kesehatan. Upaya pemerintah berkaitan dengan infrastruktur medis, termasuk tenaga kesehatan harus optimal di seluruh daerah," tandasnya.

Pengetatan
Dia juga menegaskan perlunya pengetatan screening di bandara untuk menghindari masuknya varian-varian baru Covid-19 ke Indonesia. Hal itu mengingat ditemukan pula varian BQ.1 dan BQ.1.1, yang menjadi pemicu lonjakan tajam kasus di Eropa.

"Semua upaya dalam mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19 harus dilakukan. Termasuk harus ada intervensi dalam meningkatkan cakupan vaksinasi Covid-19, terutama booster di wilayah yang rentan penularan Covid-19 dan tingkat mobilitas masyarakatnya tinggi,” tegasnya.

Karenanya, sosialisasi vaksinasi perlu digalakkan sejalan dengan terjaminnya ketersediaan stok vaksin di seluruh wilayah di Tanah Air. Sejak diberlakukan program booster pada awal tahun menuju akhir tahun 2022, cakupannya diketahui baru hanya sebesar 27 persen saja per bulan Oktober ini.

"Oleh karenanya, dibutuhkan langkah-langkah yang dapat meningkatkan cakupan vaksinasi. Saya mendorong penelitian dan pengembangan terhadap obat dan vaksin Covid-19," imbuhnya.

Seperti vaksin bivalen yang merupakan perkembangan terbaru vaksin Covid-19 untuk memberi perlindungan terhadap varian-varian lama dan juga pada varian Omicron.

“Di beberapa negara sudah menggunakan jenis vaksin bivalen ini. Indonesia harus mempertimbangkan penggunaannya dengan melakukan kajian komprehensif terlebih dahulu,” ucapnya.

Perlindungan
Vaksin bivalen mencakup komponen strain virus asli dan varian Omicron. Dimana strain asli adalah untuk memberikan perlindungan luas pada Covid-19.

Sedangkan komponen Omicron untuk memberi perlindungan lebih baik pada Covid-19, yang disebabkan varian tersebut. Puan berharap Indonesia mulai melakukan penelitian dan pengembangan jenis vaksin bivalen.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Tiba di Mekkah, Kloter 1 Langsung Umroh Wajib

Kamis, 1 Juni 2023 | 23:25 WIB

Kiat Tepat Bermedia Sosial

Kamis, 1 Juni 2023 | 18:07 WIB

Denny JA: Pancasila Pecahkan Rekor Dunia

Kamis, 1 Juni 2023 | 15:32 WIB

MyPertamina Tebar Hadiah

Kamis, 1 Juni 2023 | 15:14 WIB
X