JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com – Anggota Komisi III DPR Syarifuddin Sudding menyayangkan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengibaratkan kondisi Polri saat ini seperti jatuh, tertimpa tangga, bangun dikejar anjing, meninggal lalu mau dikubur, kuburannya sudah penuh, usai menghadiri Dies Natalis ke-65 Undip sekaligus memberikan orasi ilmiah bertema: Negara, Demokrasi dan Kesejahteraan Rakyat, Sabtu (15/10/2022) lalu.
“Saya prihatin dan sangat menyayangkan pernyataan Mahfud MD. Sebagai Menko Polhukam seharusnya memberi motivasi dan semangat kepada Polri supaya ke depan lebih baik. Itu memang tugas Menko Polhukam, bukannya terus-terusan malah menyudutkan Polri,” ujar Sudding, Selasa (25/10/2022).
Menurut dia, masih banyak anggota Polri yang baik serta memahami tugas pokok dan fungsinya secara proporsional. Sebagai Menko Polhukam, seharusnya Mahfud MD mencarikan jalan keluar terhadap masalah yang dialami Polri, bukan mencibir dan mengolok-olok korps Bhayangkara.
Baca Juga: Menkes Kembali Ijinkan Penjualan Obat Sirup Di Apotek, Berikut Daftarnya
Sudding menegaskan, jangan karena ada kasus Ferdy Sambo dan terkini kasus Teddy Minahasa, semua anggota Polri harus terkena imbas. Justru, adanya kasus-kasus tersebut menjadi pintu masuk untuk lakukan perbaikan dan pembenahan di internal Polri.
Dia mengapresiasi langkah dan komitmen Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang melakukan reformasi birokrasi di tubuh kepolisian. Harapannya ke depan, Polri betul-betul kredibel, profesional, dan mampu menjalankan tupoksinya dengan benar.
“Saya beri dukungan penuh pada Kapolri, apa yang beliau lakukan sekarang ini adalah revolusi pembenahan internal Polri sehingga oknum-oknum yang menyimpang akan tersisih satu-persatu. Saya kira dengan konsep presisi yang diusungnya sudah menunjukkan hasil yang cukup lumayan. Sigit punya komitmen yang jelas untuk perbaikan Polri. Sikapnya tegas tanpa pandang bulu, saya apresiasi itu,” tukas Sudding.
Politisi PPP, Syahrial Agamas juga menyesali jika Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Polri sekarang ibarat jatuh, tertimpa tangga, bangun dikejar anjing, meninggal lalu mau dikubur, kuburannya udah penuh.