Hasil Penelitian dari Inggris tentang Manfaat Rokok Elektrik Sudah Terungkap

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 19:48 WIB

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Sebuah penelitian melegakan soal vape baru-baru ini datang dari Inggris, ternyata ber vape jauh lebih aman dan mengandung sedikit risiko.

Hal ini berdasarkan penelitian yang dipimpin King’s College London yang berkolaborasi dengan sejumlah grup internasional terpercaya.

Pemberitaan ini baru saja resmi diumumkan pemerintah Inggris, tepatnya oleh the Office for Health Improvement and Disparities dari Department of Health and Social Care yang sebelumnya digagas Public Health England melalui halaman resminya.

Baca Juga: Indonesia Pimpin Konferensi CDNLAO Ke-28 untuk Perpustakaan yang Berkelanjutan, Inklusif dan Inovatif

“Pernyataan tersebut jelas menjadi reaksi positif sekaligus jawaban tegas dari berbagai pertanyaan, serta kebingungan di masyarakat seputar rokok elektrik,” kata Hokkop Situngkir dari KONVO, asosiasi konsumen vape Indonesia.

Fokus penelitian mereka didasarkan kepada bukti-bukti risiko kesehatan yang diakibatkan vaping termasuk yang kandungannya nikotin.

Selain itu, tentunya tim peneliti membandingkan dampak vaping dengan rokok konvensional, hingga konsistensi penerapan metode standar yang bisa meningkatkan interpretasi bukti-bukti ke depannya.

Baca Juga: Pujian Jokowi Dongkrak Peluang Airlangga Menuju Pilpres

Adapun garis besar hasil penelitian yang membuat lega para pengguna rokok elektrik ini ada beberapa poin. Dalam termin atau jangka pendek dan menengahnya, vape punya porsi yang kecil untuk tingkat risiko merokok.

vape bukan berarti bebas dari risiko, ya, terutama buat orang-orang yang sama sekali belum pernah merokok,” jelas Hokkop.

Dengan dasar hasil penelitian tersebut, secara umum, rokok elektrik jauh lebih aman jika dibandingkan dengan resiko merokok tembakau konvensional.

Baca Juga: Kemendagri Dorong Pemkab Raja Ampat untuk Mempercepat Realisasi APBD

Rokok vape secara signifikan tidak menonjolkan bahan dan material yang merusak maupun berbahaya.

Menurut para peneliti dari tim King’s College London itu, disebutkan bahwa vaping bahkan telah berhasil menurunkan minat merokok tembakau konvensional sekitar 65%.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

PT Delta Dunia Makmur Tbk. Pertegas Komitmen ESG.

Jumat, 31 Maret 2023 | 03:05 WIB

Siap-siap, Soundrenaline 2023 Bawa Keseruan.

Kamis, 30 Maret 2023 | 19:03 WIB
X