Partai Pendukung Pemerintah, Harus Lanjutkan Program Jokowi

- Selasa, 25 Oktober 2022 | 19:52 WIB

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar - Puan (LGP), H. Mochtar Mohamad mengungkapkan, Sisa 2 tahun Kabinet Indonesia Maju pimpinan Jokowi rentan turbulensi politik, oleh karena itu perlu langkah konkrit penguatan Kabinet Jokowi melalui reshuffle.

Biasanya reshuffle kabinet dilakukan pada hari Rabu. "Momen yang paling pas Rabu Pahing 2 November 2022," ujarnya melalui keterangannya di Jakarta, Selasa (25 Oktober 2022).

Menurutnya, gestur Jokowi di ulang tahun Partai Golkar pertanda reshuffle semakin dekat.

Baca Juga: Hasil Penelitian dari Inggris tentang Manfaat Rokok Elektrik Sudah Terungkap

"Dalam memperkuat kabinet sebaiknya 3 anggota Kabinet dari Nasdem diganti dari PKS. Langkah ini bisa mengubah konstelasi Pilpres, Pileg dan Pilgub di DKI, Jateng, Sumut dan lainnya.

Begitu juga untuk anggota Kabinet PAN dan PPP perlu ditambah agar kedua partai ini lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4% dan untuk semua Wamen diberikan ke kader PDI Perjuangan," kata Mochtar.

Menurutnya, langkah tersebut juga menghindari politik identitas tumbuh berkembang di tanah air.

Baca Juga: Pembentukan Satgas Diperlukan Cegah Kekerasan Seksual di Institusi Negara

Langkah kedua, kata dia, untuk menghindari politik identitas maka perlu dibangun 3 poros Koalisi Nasionalis Religius.

Contoh Pertama:
PDI Perjuangan 128 kursi + PAN 44 kursi + PPP 19 kursi (191 kursi)

Kedua: Gerindra 78 kursi + PKB 58 kursi (138 kursi)

Ketiga: Golkar 85 kursi + PKS 50 kursi (135 kursi)

Kemudian ada juga poros yang sudah terbentuk tinggal disempurnakan.

Pertama PDIPerjuangan 128 kursi

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jokowi Penentu Konstelasi dan Pemenang Pilpres 2024

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:12 WIB
X