Jangan Asal Nyablak, Optimalkan Keterbukaan Informasi Saat Bertindak

- Kamis, 27 Oktober 2022 | 06:08 WIB

 

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP), Arya Sandhiyudha menilai ada kecenderungan kaum muda belum paham sepenuhnya atas keberadaan UU Keterbukaan Infornasi Publik.

Padahal, akses itu bisa digunakan untuk mendapatkan layanan informasi yang dapat dipergunakan untuk mendapatkan perspektif, data, hingga menjawab keingintahuan.

"Dengan UU tersebut, pemuda sebenarnya diharapkan bisa lebih bersikap kritis lagi, dalam menyoroti sebuah persoalan. Tak hanya alasannya pokoke, pokoke tak setuju saja dalam menganalisa, tapi memang didasari informasi yang kuat," katanya pada saat public discussion bertajuk "Peran Pemuda dalam Keterbukaan Informasi pada Era Digital dan Global" di Bandung, Rabu (26/10/2022).

Arya menyebut bahwa keberadaan undang-undang tersebut sejatinya melindungi sikap kritis, termasuk kebutuhan penelitian, yang hendak disampaikan. Sepanjang dilakukan sesuai prosedur, informasi yang diinginkan seharusnya tak menjadi masalah.

Baca Juga: Kominfo Dorong Pengelolaan Informasi Publik yang Kekinian, Gelar Bimtek untuk Pejabat

"Itu dilindungi sejauh dia sesuai prosedur Keterbukaan Informasi Publik, ke-kepo-an itu bisa disalurkan dengan memohon informasi ke PPID, pejabat pengelola informasi publik termasuk ketika tidak dijawab dalam jangka waktu tertentu sehingga jadi sengketa informasi yang nantinya diselesaikannya di Komisi Informasi," jelasnya.

Dalam kaitan itu, pihaknya pun selalu melakukan evaluasi dan monitoring mulai dari parpol, semua kementerian lembaga, BUMN, hingga PTN dalam urusan layanan Keterbukaan Informasi Publik kepada masyarakat.

Dia pun mendorong pemuda untuk dapat memanfaatkan keterbukaan tersebut. Mereka mendapatkan hak informasi yang legal formal guna memenuhi kebutuhannya termasuk terhadap dalam menjawab isu-isu kekinian.

Baca Juga: Sekjen Kominfo: Penghargaan KIP Jadi Cambuk untuk Tingkatkan Pelayanan Informasi Publik

"Kebutuhan aktual anak-anak muda seperti misalnya informasi beasiswa, masalah gagal ginjal akut, hingga Tragedi Kanjuruhan seperti tentang protokol informasi di stadion," katanya.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pertumbuhan Utang Indonesia Dinilai Tak Masuk Akal

Selasa, 21 Maret 2023 | 10:49 WIB
X