Acara Sebelum Sumpah Pemuda:Bersama Kawan Wibi dan Diennaryati Warek IV Universitas Pancasila

- Jumat, 28 Oktober 2022 | 16:38 WIB

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.Com

Bersama Kawan Wibi dan  Diennaryati Tjokrosuprihatono (Warek IV Universitas Pancasila)
 Mengagendakan acara napak tilas di museum Sumpah Pemuda merupakan upaya positif dari Organisasi anak2 muda Kawan Wibi yang dinisiasi oleh Miranda dan Muhammad Aldiahabi Mawarid.

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya kepedulian sekelompok pemuda di Jakarta untuk tetap menjaga  persatuan di Indonesia.

 

Kha

watiran akan tanda tanda  dikotomi yang tidak sehat dalam masyarakat dan  bangsa ini akibat semakin tidak dihargainya  perbedaan keyakinan dan pemikiran serta kecenderungan merasa paling benar, dapat merusak tatanan negara ini sebagai negara kesatuan Republik Indonesia yang terbuka terhadap kemajemukan, toleran dan dapat menerima perbedaan.

Baca Juga: Sekjen PDIP: Semangat Sumpah Pemuda Jadi Senjata Menangkal Praktik Politik Identitas di Pemilu 2024


Kegiatan ini diikuti oleh 70 pemuda pemudi dari liga mahasiswa, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan teman Wibi dengan berkeliling Museum Sumpah Pemuda yang ditata secara apik dengan diorama yang menarik  dan tak lupa menghadirkan tehnologi yang dapat dinikmati pengunjung menjadikan kunjungan kemuseum Sumpah Pemuda dijalan Kramat Raya Jakarta Pusat menjadi menarik sekali.

Dalam kegiatan ini  Diennaryati Tjokrosuprihatono  yang akrab dipanggil Dieny Tjokro, cucu  pahlawan nasional MH Thamrin yang pernah menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Republik Ekuador.

Dalam paparannya Dieny menggaris bawahi adanya pemikiran besar dan mimpi dari para pemuda saat itu yang memiliki Pendidikan tinggi dan terbuka pada pemikiran2 yang luas.

Baca Juga: Sosok Firli Disukai Ibu-ibu Majelis Taklim: Rendah Hati tapi Galak ke Koruptor

Organisasi pemuda kedaerahan yang dibentuk bertujuan melestarikan kebudayaan daerahnya seperti Jong Java, Jong Batavia, Jong Celebes, Jong Sumatran dan lain2 berkumpul, dan bersama merasakan ketidak nyamanan berada dalam kondisi penjajahan.

 

Mereka menyadari kalau mereka memiliki  kemandirian politik dan bercita cita harus menyudahi penjajahan dibumi Indonesia. Kemerdekaan dapat diperjuangkan jika bersatu. Disinilah lahir ikrar bersama dilakukan kelompok kelompok pemuda terpelajar ini yang oleh Presiden Sukarnopada tahun 1950  disebut sebagai Sumpah Pemuda 

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pertumbuhan Utang Indonesia Dinilai Tak Masuk Akal

Selasa, 21 Maret 2023 | 10:49 WIB
X