"Dengan seperti itu, muaranya adalah meningkatnya kesejahteraan masyarakat di NTT. Ini menjadi alternatif solusi bagi masyarakat anggota koperasi di Ngada atau Kota Kupang," ujar Nasrun.
Baca Juga: Plataran Indonesia dan Kopassus Gelar Olahraga Bareng di Hutan Kota by Plataran
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bangkalan Iskandar Ahadiyat menjelaskan sekilas tentang Lembaga Daun Agel yang berdiri pada 2008 di Bangkalan Madura.

Bidangnya adalah produksi kerajinan tangan dengan bahan baku dari serat daun palem (Agel). Di sana, produk dirajut menjadi tas, topi, dompet, karpet, dan sebagainya. "Kerajinan berbahan baku Daun Agel tersebut sudah merambah ke pasar Internasional. Salah satunya di Negeri Sakura Jepang," kata Iskandar.
Dia pun berharap koperasi sudah harus menerapkan tata kelola koperasi yang baik (Good Cooperative Governance/GCG). Oleh karena itu, para peserta magang dimintanya bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan ini.
Baca Juga: Schneider Electric Indonesia Raih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi dari Kementerian ESDM
Sehingga, kata Iskandar, ilmu dan praktiknya nanti dapat menjadi bekal setelah kembali menjalani aktivitas usaha koperasi sehari-hari. “Kunci kesuksesan koperasi yaitu pengurus harus fokus, amanah, dan istiqomah," ujar Iskandar.***(sh)
Artikel Terkait
Kasus Sengketa Tanah di Cakung Barat Masuki Babak Baru, Mantan KaKanwil BPN DKI Jalani Sidang di PN Jakpus
Kapolri: Persatuan-Kesatuan Wujudkan Indonesia Emas 2045
SesKemenKopUKM Tekankan Pentingnya Lembaga Penjamin Simpanan dan Sanksi Pidana Dalam UU Perkoperasian
Peringati Sumpah Pemuda:Yayasan Kridha Dhari,Kebaya Menari dan Jaya Suprana School Berkolaborasi