Dia menyebut kehadiran teknologi digital memang keharusan bahkan tuntutan. Sehingga diharapkan, kehadirannya bisa menaikan nilai kompetitif Pangandaran sebagai destinasi unggulan Jabar.
"Karena kita pun membangun Pangandaran sebagai pariwisata terbuka. Lebih mudah diakses dan lebih nyaman dikunjungi siapa pun. Kita juga mulai mengembangkan sistem digital dari proses pembayaran tiket masuk ke semua destinasi di sini, sehingga efiesien, memberi kemudahan, dan lebih praktis," katanya.
Langkah digitalisasi itu pun didukung Arie Permana (34). Warga Bandung yang terakhir ke Pengandaran belum setahun ini menilai memang sudah saatnya digitalisasi dimassifkan sehingga memberikan manfaat kepada pelancong yang datang.
Tak hanya hotel yang sudah berjalan, dia menyarankan kebijakan itu harus mulai berani merambah ke aktivitas lainnya seperti rumah makan. Apa yang dikatakan Arie tak salah. Pengalaman pada September 2022, pembayaran usai santap di kawasan kampung turis masih dilakukan secara manual.
"Belum semua rumah makan menyediakan transaksi digital, tak hanya itu, kalau bisa sih karcis masuk ke Pangandaran juga sudah daring, sayang saja karena ini juga potensi pemasukan kan, data transaksinya kuat, bisa dilihat itu penjualan tiket PT KAI yang pakai aplikasi, bagus kan," kata pegawai plat merah itu. Bagaimana, demi kemajuan Pangandaran, akur?
Artikel Terkait
Laporan Keuangan PT Jasa Armada Indonesia Sampai Dengan September Mampu Pertahankan Kinerja
Panasonic Goes to Campus Wujud Komitmen Panasonic Berbakti Kepada Negeri Melalui Industri
Multivision Plus Hadirkan Film Komedi Duit Express
Peluang Meraup Cuan dari Kendaraan Listrik
Sidang Kode Etik Polri: Brigjen Hendra Kurniawan Dijatuhi Sangsi Pemecatan Tidak Dengan Hormat
Tips Ampuh Rumah Bebas dari Nyamuk
Warga dikerjai Aetra, DPRD Sarankan Mengadu ke Balaikota
Tips Sederhana Atasi Rambut Rontok
M20 Lahir di Indonesia Untuk Memperkuat Peran Musik Sebagai Agen Perubahan Bagi Dunia
100+ Nama FF Keren Terupdate, Keren dan Perlu Dicoba