JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Terbakarnya kapal KM Abusamah yang terjadi di Dermaga Krakatau International Port, Cilegon pada Minggu (30/10) berhasil dipadamkan.
Krakatau International Port (“KIP”) bersama para pihak seperti Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (“KSOP”) Kelas I Banten, Kepolisian Sektor Khusus Pelabuhan (KSKP) Banten, Pamobvit Polda Banten, Lanal Banten, serta Basarnas Banten melakukan aksi cepat menangani musibah tersebut.
Direktur Operasi KIP, Cahyo Antarikso mengatakan saat insiden terjadi pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait.
Baca Juga: Ibunda Brigadir Yosua: Hancurnya Hatiku Bapak, Bapak Lahir Dari Seorang Ibu!
“Kami telah merespon cepat insiden kebakaran KM Abusamah dengan melakukan upaya pemadaman darat dan laut serta mengevakuasi kapten beserta seluruh ABK kapal pada Minggu 30 Oktober 2022. Sehingga tidak ada korban jiwa” kata Cahyo.
Cahyo menambahkan, keberhasilan penanganan kebakaran kapal ini tidak lepas dari kolaborasi dengan para stakeholder sehingga dapat tertangani dengan baik.
“Koordinasi yang baik dan sigapnya bantuan dari seluruh pihak membuat penanganan kapal sangat baik, dan Kami pastikan pelayanan bongkar muat di Pelabuhan KIP tetap berjalan dengan lancar”, tutup Cahyo pada Selasa (01/11/2022).
Baca Juga: Jengkelnya Hakim Ke Susi ART Sambo: Disebut Bohong Dan Keterangan Berbelit belit!
Sementara itu Kepala KSOP Kelas I Banten, Capt Hermanta mengungkapkan seluruh pihak melakukan penanganan yang tepat dan cepat sehingga tidak ada korban jiwa.
"Aksi cepat atau quick respon segera dilakukan untuk mengevakuasi kapal tersebut. Dan pada pukul 09.05 WIB kapal yang terbakar ini sudah ditarik oleh TB. Avatar Harbour menuju Pulau Ular, dan kerusakan lebih besar dapat dihindari,” ungkapnya.
Dalam upaya pemadaman di laut, dilakukan menggunakan 3 tug boat yaitu milik KIP, PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (“PCM”) dan PT Pelindo.
Baca Juga: Hasil Survey Football Institut dan PERPI Kinerja PSSI di Bawah M Iriawan Biasa-Biasa Saja
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir dampak lingkungan terkait kejadian ini, KIP juga berkolaborasi dengan Chandra Asri untuk menyiapkan alat yang dapat mengisolir jika terjadi tumpahan minyak dari kapal.
Sejalan dengan program Pelabuhan Hijau (Green Port), KIP sedang menyiapkan fasilitas shore connection bagi kapal yang melakukan bongkar muat di dermaganya, sehingga kapal yang sandar dapat menggunakan koneksi tersebut untuk keperluan penerangan, air conditioner, dan lain sebagainya tanpa harus menyalakan mesin kapal.
Artikel Terkait
Rancu Gunakan Istilah Ukuran Kapal, Permendag 25 tahun 2022 Harus Direvisi
Menjelajahi Labuan Bajo, Komodo hingga Alor di Atas Kapal Pesiar Nan Mewah.
Resmi, Pelayaran Perdana Kapal Tol Laut Km Logistik Nusantara 4 di Pelabuhan Patimban
KNKT Gelar Diskusi Keselamatan Pelayaran Kapal Tradisional
Revitalisasi Jalur Rempah, Mengaktifkan Kembali Kapal Tradisional
ASDP - Pemda Kabupaten Sabu Raijua Siap Kerjasama Operasional Kapal Bus Air Roro
Menjadi Andalan Masyarakat Jayapura,Angkutan Laut Kapal Kapal Perintis Alami Peningkatan