Hal itu dipandang sebagai kekuatan besar dari masyarakat sipil Indonesia untuk sebuah kerja sama dengan UE.
Baca Juga: Liga Champions: Liverpool vs Napoli, Anfield Jadi Panggung Untuk Napoli Lanjutkan Tren Apik
Ia mengungkapkan, jumlah organisasi masyarakat sipil di Indonesia berkembang pesat selama dua dekade terakhir.
"Dengan lebih dari 500.000 OMS terdaftar di bawah Kementerian Dalam Negeri pada Juni tahun ini,” ucap Vincent.
Bagi UE, keberadaan OMS di Indonesia terlibat secara efektif. Seperti pada tingkat kebijakan dalam upaya merespon pandemi Covid-19.
Selain itu, konsultasi juga dilakukan UE pada topik terkait antaragama, hak asasi manusia, perdagangan, ekonomi, perubahan iklim serta lingkungan.
“Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan sejumlah organisasi OMS besar di seluruh Indonesia," katanya.
Baca Juga: Demi Pelanggan, JCB Sponsori Star Island Singapore Countdown untuk Sambut Tahun Baru
Forum Masyarakat Sipil turut dirangkaikan dengan peluncuran Expo Virtual Kerja Sama UE-Indonesia oleh Dubes Vincent.
Ini merupakan sebuah platform online yang menjadi bukti luasnya kerja sama UE dengan Indonesia selama 30 tahun terakhir.
"Pameran ini menunjukkan inisiatif yang berkontribusi pada Presidensi G20 Indonesia dengan tema “Pulih Bersama Menjadi Lebih Kuat”.
Dan juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan inovasi di antara kita,” ujar Vincent.
Artikel Terkait
Dubes Uni Eropa Perkuat kebhinekaan
Uni Eropa Kunjungi Riau, Bahas Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan
Ditengah Invasi Rusia, Uni Eropa Segera Bahas Permohonan Keanggotaan Ukraina
Uni Eropa Bahas Peluang Investasi Infrastruktur Digital di Indonesia
Gelar Partnership Event, Uni Eropa Promosikan Produk Makanan dan Minuman di Indonesia