JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Digitalisasi penyiaran akan ditandai dengan penghentian siaran TV Analog atau ASO (Analog Switch Off) untuk selanjutnya beralih ke siaran TV Digital. Batas akhir sesuai dengan UU No 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yaitu 2 November 2022 hari ini.
Dalam rangka menyambut era digitalisi penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia menyerlenggarakan Jakarta Broadcasting Expo (JBeX) 2022. Acara akan dilaksanakan 9-10 November 2022 di Balaikota DKI Jakarta. Mengambil tema Sinergi Kolaborasi Insan Penyiaran Wujudkan Penyiaran Berkualitas Era Digitalisasi Penyiaran.
Wakil Ketua KPID Jakarta, Rizky Wahyuni mengatakan kegiatan ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat tentang Digitalisasi Penyiaran, terutama televisi-televisi di Indonesia dan DKI Jakarta pada khususnya.
Baca Juga: Petani Kakao Sulawesi Minta Firli Turun Tangan, Telisik Tata Kelola Pupuk Subsidi
“Saat ini kita memasuki era digitalisasi penyiaran ditandai dengan ASO hari ini. Untuk itu kami mengadakan kegiatan JBeX ini satu tujuannya adalah memberikan informasi yang cukup kepada masyarakat terkait digitalisasi penyiaran," ucap Rizky sebagai PIC kegiatan JBeX 2022 di Jakarta, Rabu 2 November 2022.
Menurutnya, jika menyebutkan kata digital, masyarakat menganggap digital hanya internet saja. Rizky menyatakan melalui JBeX, masyarakat akan diperkenalkan dengan televisi digital baru selain televisi yang banyak dikenal oleh mereka.
Rizky yang juga membidangi Pengawasan Isi Siaran di KPID Jakarta mengatakan, Market size penyiaran di Jabotabek merupakan terbesar di seluruh Indonesia. Salah satu kunci penting jalannya digitalisasi ditndai dengan ASO adalah proses penghentian di kota-kota besar seperti di Jabotabek.
Baca Juga: Pak Presiden, Mengapa ASO Tetap Jalan...
Jika ASO di Jabodetabek dilaksanakan dengan baik masyarakat peduli akan digitalisasi, akan memberikan implikasi besar pada industri broadcast nasional.
“Dalam pelaksanaan digitalisasi penyiaran terjadi penghematan frekuensi dan terjadi penambahan jumlah saluran televisi dan radio yang dapat diterima oleh masyarakat. Sehingga kita perlu memastikan masyarakat di Jabotabek dan DKI Jakarta khususnya mendapatkan informasi yang baik tentang Digitalisasi Penyiaran ini dan memahami apa yang harus dilakukan, baik itu pemerintahan, masyarakatnya maupun lembaga penyiarannya,” ujar dia.
Jakarta Broadcasting Expo ini dilaksanakan oleh KPID DKI Jakarta tahun 2022 bekerjasama dengan stakeholder penyiaran bersama mewujudkan masyarakat peduli penyiaran DKI Jakarta.
Baca Juga: Hadir Dalam CANSO Asia-Pacific Conference 2022, Dirut Airnav Paparkan Hadapi Pandemi Covid-19
Terdiri dari berbagai rangkaian kegiatan diantaranya Pameran Penyiaran, Deklarasi Masyarakat Peduli Penyiaran, Training of Training Penyuluh Penyiaran, Seminar dan Literasi Penyiaran, Coaching dan Lomba Presenter, Cerdas Cerdas Cermat P3SPS (Pedoman Prilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran) serta panggung hiburan.
"Semua program acara di JBeX telah dirancang untuk memperkuat era digitalisasi saat ini, mulai dari komitmen kepedulian terhadap penyiaran oleh pemerintah, pengutan kapasitas masyarakat melalui literasi, penguatan pemahaman peraturan oleh Lembaga Penyiaran dan mempersiapkan kualitas SDM penyiaran melalui coaching dan lomba presenter yang kami adakan. Semoga dapat didukung dan acara berjalan dengan lancar,” tutup Rizky. (nd)
Artikel Terkait
Pemerintah dan Lembaga Penyiaran Berkomitmen Laksanakan ASO
Sandiaga Dorong Branding dan Digitalisasi UMKM Magetan Bersama OK OCE
ASO Jalan Terus, Pemerintah Abaikan Putusan MA
Berharap Karya Anugerah Penyiaran KPID 2022 Memang Berangkat dari Etos
Pak Presiden, Mengapa ASO Tetap Jalan...