JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Penegakan hukum tragedi di stadion Kanjuruhan, Malang, harus dilakukan seadil-adilnya. Jangan sampai hilangnya nyawa seratusan lebih orang, tidak dipertanggungjawabkan.
"Saya mendukung perbaikan sistem persepakbolaan Indonesia. Diharapkan, Kongres Luar Biasa (KLB) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) yang akan digelar Maret 2023, akan membawa sistem persepakbolaan nasional menjadi lebih baik," kata Ketua DPR RI Puan Maharani, Rabu (2/11).
Menurutny, pengelolaan dan upaya transformasi sepak bola Indonesia secara menyeluruh harus dilakukan. Sehingga, KLB PSSI menjadi upaya untuk transformasi sepak bola Indonesia.
Seperti diketahui, PSSI memutuskan akan mempercepat KLB sebagai bagian dari revolusi sepak bola di Indonesia. KLB PSSI menjadi syarat dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), buntut tragedi Kanjuruhan yang berimbas pada terhentinya kompetisi.
Dalam KLB itu, akan dipilih Ketua Umum dan jajaran pengurus PSSI yang baru. "Transformasi tata kelola sepak bola Indonesia diperlukan demi kemajuan persepakbolaan kita," tandasnya.
Desakan
Usai tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada awal Oktober lalu, muncul desakan publik. Yakni agar ada transformasi tata kelola sepak bola Indonesia.
Hal itu membuat PSSI bersedia melakukan KLB lebih cepat. Puan berharap, KLB PSSI dilakukan sesuai mekanisme dan melahirkan kepemimpinan yang dapat membenahi persepakbolaan Tanah Air.
“Kepemimpinan PSSI harus mampu membawa perubahan wajah persepakbolaan Indonesia. DPR dan pemerintah tidak bisa mengintervensi soal calon Ketua Umum PSSI yang akan dipilih dalam KLB nanti," tegasnya.
Namun dia berharap, ada kerendahhatian dan kelegawaan. Khususnya bagi yang merasa tidak mampu mengemban tugas secara optimal.
“Kami berharap, siapapun pemimpin PSSI yang baru kelak, akan bisa memperbaiki tata kelola persepakbolaan nasional. Sehingga dunia sepak bola Indonesia dapat menunjukkan prestasi di mata dunia,” ucapnya.
Ditambahkannya, diperlukan perbaikan dalam pengelolaan kompetisi sepak bola Indonesia. Mengingat cukup banyak preseden buruk dari turnamen sepak bola nasional selama ini.
"Saya meminta pertandingan sepak bola dilakukan secara jujur. Dalam olahraga, sportivitas harus selalu dijunjung tinggi," jelasnya.
Kompetisi
Semangat ini yang harus selalu dibawa dalam setiap kompetisi olahraga. Termasuk turnamen-turnamen sepak bola.
"Saya mendorong dilakukannya pembenahan tata cara penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia. Khususnya dalam hal keselamatan dan kenyamanan bagi penonton," tuturnya.