KIB Berupaya Bangun Koalisi Permanen

- Kamis, 3 November 2022 | 18:51 WIB
Koalisi Indonesia Bersatu. (Ist.)
Koalisi Indonesia Bersatu. (Ist.)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Menjelang Pemilu 2024, ada sejumlah inovasi dan inisiatif yang dilakukan partai politik Beberapa di antaranya adalah Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional yang tergabung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Ketiganya berupaya membangun koalisi yang lebih permanen," kata peneliti Center for Strategic International Studies (CSIS) Arya Fernandes di Jakarta, Kamis (3/11).

Menurutnya, KIB mencoba menginisiasi koalisi yang sifatnya lebih permanen. Dilakukan di tingkat pusat lalu mereka merancang sampai tingkat daerah.

"KIB lebih mengedepankan pendekatan program atau kebijakan (policy oriented). Hal itu bisa dilihat dari upaya mereka untuk mematangkan program kerja KIB selama 10 tahun ke depan," ujarnya.

Dimana KIB merancang kebijakan yang kira-kira strategis di 2024. Kalau dilihat, kebijakan itu sifatnya futuristik, sebagian besar isu ekonomi.

Sebelumnya, KIB meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) pada Agustus lalu dan akan dipertajam pada pertemuan di Makassar akhir pekan ini, Minggu, 6 November 2022.

Berbeda
Dia menjelaskan, pilihan model pendekatan KIB berbeda dengan partai yang mengedepankan figur atau sosok. Ada pula model lain, misal yang dilakukan oleh Partai Nasdem.

"Yang memang pendekatannya lebih pada candidate oriented. Pilihan model itu didasarkan dan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi internal parpol," tandasnya.

Dimana tergantung bagaimana situasi dan kondisi internal. Dalam KIB, mungkin policy oriented dikedepankan.

"Hal itu karena mereka belum sampai pada titik bagaimana cara memilih kandidat, siapa kandidat yang akan dipilih. Sehingga mulainya dengan program, policy," tegasnya.

Meski demikian, policy oriented akan berhadapan dengan arus utama publik yang lebih menjatuhkan pilihan pada figur. Publik kita memang sekarang masih candidate centris.

"Jadi faktor kandidat memang masih kuat pengaruhnya. Dalam hal mempengaruhi pilihan publik," ucapnya.

Titik Terang
Arya menilai, pendekatan policy oriented akan menemui titik terang ketika sudah menemukan kandidat yang pas. Yakni dengan modal elektabilitas dan popularitas yang mumpuni.

"Ketika mereka sudah ketemu kandidat yang mungkin juga populer, saya kira bisa terkompensasi. Pilihan KIB dalam memilih model policy oriented juga bisa dipahami," tuturnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Lahirkan Ide Super dari Masjid

Jumat, 9 Juni 2023 | 18:11 WIB
X