Abdul Ghani mengatakan, pembentukan SugarCo akan berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus energi nasional.
“Selain solusi untuk percepatan swasembada gula konsumsi, peningkatan kesejahteraan petani tebu, dan menjaga stok gula konsumsi untuk stabilisasi harga, SugarCo juga diproyeksikan untuk mewujudkan kedaulatan energi melalui bioethanol berbasis tanaman tebu yang memberi kontribusi nyata terhadap Biofuel sebagai energi baru terbarukan (EBT),” paparnya.
Sejalan dengan peningkatan produktivitas gula yang dilakukan PT SGN, kata Abdul Ghani, nantinya produksi bioethanol berbasis tebu yang memberikan kontribusi nyata pada biofuel diharapkan dapat turut meningkat.
Dari 394 ribu kiloliter produksi bioethanol nasional di 2022, ditargetkan untuk bisa menghasilkan 1,2 juta kiloliter bioethanol di tahun 2030. “Potensi campuran bahan bakar minyak dari 6% di 2022, menjadi 13,8% di tahun 2030. Ini sejalan dengan sustainable energy transition yang menjadi salah satu agenda prioritas G-20 di Bali, selain global health architecture dan digital transformation,” ujarnya.***
Baca Juga: 6 Pesona Miss Korea 2022 Lee Seung Hyeon, Cantiknya Kebangetan Virtual
Artikel Terkait
PTPN Group Siap Bangun Perekonomian Enrekang, Sulawesi Selatan
PTPN XIV Lakukan Vaksin Penyandang Disabilita
Dukung Program Menteri BUMN, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Luncurkan BUMN Muda Perkebunan
Tingkatkan Produksi Susu Nasional, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Jalin Kerja Sama dengan Pro
Holding Perkebunan Nusantara Terus Akselerasikan Transformasi Bisnia di PTPN Grup
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Launching Produk Unggulan Hasil Kerja Sama Riset IPFRI
9 Inovasi Karya Inovator Muda PTPN Group, Lolos Tahap III “Bootcamp” Ajang Planters Innovation Summit 2022
Dirut PTPN III Dampingi Menteri BUMN Erick Thohir Kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional
APTRI Dukung Program Restrukturisasi Bisnis Gula PTPN Group