JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Setidaknya, ada dua alasan kenapa Makassar, Sulawesi Selatan, dijadikan tempat pertemuan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Salah satunya, untuk menunjukkan kemampuan konsolidasi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
“Dengan Airlangga kuat di Makassar yang merupakan daerah Pak Jusuf Kalla, dia mau mengatakan dirinya bisa konsolidasikan Makassar atau Sulawesi Selatan," kata Direktur Lingkar Madani (Lima) Indonesia Ray Rangkuti, semalam.
Selain itu, Makassar merupakan basis Golkar. Namun kini mulai ramai dukungan pada Partai Nasdem dengan Anies Baswedan sebagai calon presidennya.
"Dengan konsolidasi menyeluruh, Golkar diharapkan bisa mensinergikan kekuatan mereka di Sulawesi Selatan. Golkar masih memiliki waktu untuk memperkuat basis mereka, terkait elektabilitas," ujarnya.
Yang penting, kata dia, deklarasi dulu. Sehingga basis-basis Golkar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Indonesia Timur, akan kembali.
"Dengan catatan, mereka tidak punya saingan. Misalnya tiba-tiba PDIP ikut KIB,” tandasnya.
Ketinggalan
Sementara itu, PPP mulai bergerak untuk mengejar ketinggalan 1-2 persen untuk meraih pairlementary threshold. Yakni dengan mendukung Ganjar Pranowo.
"Ganjar-Airlangga sangat relevan, memenuhi unsur elektabilitas juga berasal dari internal KIB. Nama Ganjar juga sering disebut oleh politisi dari PPP dan PAN," tegasnya.
KIB akan bertemu di Makassar hari minggu ini dengan tuan rumah Partai Golkar. Rencananya ketiga parpol anggota KIB, yaitu Golkar, PAN dan PPP akan membahas tentang visi misi PATEN.
Namun belum pasti apakah dalam pertemuan tersebut akan menyebut nama capres atau tidak. Golkar sendiri masih terus mendorong Airlangga sebagai capres.
Namun PPP dan PPP menyebut nama lain. Ray mengatakan, siapapun yang nantinya diusung tujuannya satu, untuk menang.
“Hampir semua partai, bukan cuma yang ada di KIB, tetapi semua partai, rayuan pragmatis jauh lebih kuat dibandingkan rayuan idealisme. Bahwa partai-partai mau menang," ucapnya.
Ditegaskan, yang paling mungkin membawa mereka menang yaitu Ganjar. Dimana yang elektabilitasnya sudah diatas 30 persen.
Kepastian
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, KIB akan segera mengumumkan kepastian kandidat yang bakal didukung di Pilpres 2024. Menurutnya, ketika koalisi memprioritaskan kader internal, maka nama Airlangga akan potensial muncul.