MAGELANG, suaramerdeka-jakarta. com - "Boleh dikatakan saat ini seluruh staf Pemda Kota Magelang amat solid. Mereka berprestasi. Bahkan karena itu kami mendapatkan bonus tambahan anggaran sebesar Rp 53 miliar," ucap Walikota Magelang Dr H Muchamad Nur Aziz, Sp. PD, K-GH, FINASIM, tatkala menerima kunjungan Ketua DPC Gerindra Kota Magelang, Sahid Ngabdan, usai subuh tadi.
Sahid yang juga Anggota DPRD Kabupaten Magelang, belum lama ini dipilih menjadi Ketua DPC Gerindra Kota, dan kini tengah melakukan konsolidasi. Ia bersilaturahmi didampingi Henky Wahyu, Kolonel TNI (Purn) Eko Timur, Letkol TNI (Purn) Agus Supriyono.
Aziz, yang kelahiran Magelang 24 November 1971, seakan ingin menepis anggapan sementara orang yang menilai sebagian pejabat di Pemkot Magelang belum nyaman dengan kepemimpinan Aziz. Terutama yang dianggap orang dekatnya Walikota 2010- 2015 Ir H Sigit Widyonindito.
Baca Juga: Waste4Change & ecoBali Resmi Gabungkan Kekuatan untuk Atasi Permasalahan Sampah Plastik di Indonesia
Aziz, begitu sapaan akrabnya, menilai pemimpin yang baik harus bisa menggerakkan dan memberdayakan seluruh staf dengan membagi habis pekerjaan. Untuk itu harus ada pendelegasian, kepercayaan, dan menjalankan prinsip manajemen pada umumnya.
"Saya ingin mewujutkan pemerintahan yang egaliter bukan feodal. Siapa saja bisa ketemu pejabat, bahkan walikota, tanpa protokol ketat. Silakan bicara apa saja demi kemajuan Kota Magelang dan masyarakatnya," kata pemilik tiga RS, Prima Medika, Hawari Essa, Islam Alikhlas, di Pemalang dan Slawi.
Ayah empat anak dan suami dari H. Niken Ichtiaty, S.Si ini mengatakan dirinya tidak mau menjadi pejabat yang semua urusan diputuskannya sendiri. Usulan, masukan, gagasan, penawaran, apapapun, akan selalu dibagikan kepada kepala instansi yang membidangi. "Apa kata mereka akan saya ikuti. Bukan mereka yang mengikuti kemauan saya," ujarnya.
Baca Juga: Bright Gas Aman, Si Sakiceup Tring Nyaman Satset Bikin Nasi Bakar Cumi Nu Enak Pisan
Dokter spesialis ginjal dan hipertensi (pendidikan S1, S2 dan S3 diselesaikan di Fakultas Kedokteran Undip), saat ini juga dokter konsultan di RS Karyadi. Mengawali pengabdiannya di Puskesmas Balai Sebut, Jangkang, Kalimantan Barat, tahun 2001.
"Di Jateng hanya ada beberapa dokter konsultan," tutur Aziz yang sejak di SMA Negeri I Magelang sudah menjadi aktifis.
Baginya jabatan politis bukan segalanya. Apalagi untuk meraihnya selain rumit juga memerlukan bekal yang tidak sedikit.
Itulah sebabnya Aziz membagi waktunya secara ketat. Ia melaksanakan tugasnya sebagai walikota 24 jam saban hari. Tetapi untuk Sabtu dan Minggu ia juga menjalankan profesinya sebagai dokter di Pemalang.
Baca Juga: Di Bali, LPS Berbagi Pengetahuan Mengenai Keamanan Siber
"Jabatan publik akan berakhir. Tapi profesi dokter akan melekat terus oleh karena itu harus dirawat dan ditekuni."
Aziz belum memastikan apakah tahun 2024 akan kembali menyalonkan sebagai kepala daerah. Ia yang terpilih sebagai Walikota Magelang karena dukungan banyak partai bahkan hingga kini belum menyatakan bergabung dengan parpol apa.
"Saya belum memutuskan meskipun sudah diminta oleh beberapa partai," tutur pejabat yang tidak pernah menolak diundang warganya ini.
Anak "kolong" pasangan (Alm) Purn. Letkol H. Soegiri dan Hj. Siti Wasilah ini tetap menjaga hubungan baik dengan semua pihak, terutama pemangku kepentingan, semua parpol.
Artikel Terkait
12 Wisata Alam di Magelang yang Instagrammable
Dirjen Diksi Hibahkan Pesawat KR-02 ke SMK Muhammadiyah 2 Salam Magelang
Baznas Bersama Wapres Amin Salurkan Bantuan Santripreneur di Magelang
Balkonjazz Festival 2022 Dipastikan Digelar di Gasblock Balkondes PGN Karangrejo, Borobudur, Magelang.