BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menegaskan bahwa ketersediaan pangan tak ada masalah sejauh ini. Kekhawatiran terjebak krisis pangan bisa ditepikan.
"Ketersediaan pangan sampai dengan akhir tahun 2022 cukup, tidak perlu khawatir Indonesia akan mengalami food crisis," katanya di sela-sela Gelar Pangan Murah dalam rangka Hari Pangan Se-Dunia Tingkat Jabar di Bandung, Selasa (8/11/2022).
Meski demikian, dia mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada sehingga tak lengah dalam menyikapi dinamika di lapangan. Pihaknya sendiri terus melakukan monitoring atas perkembangan harga di lapangan.
Termuktahir, pihaknya bersama elemen lainnya melakukan monitoring ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Komoditas itu mendapat atensi karena mengalami kenaikan dibandingkan yang lainnya.
Strategi operasi pasar pun digelar dengan harga Rp 8.900 per Kg dengan harga pasar turunan hingga Rp 9.300 per Kg. Untuk itu, pekan ini, sebanyak 3 ribu ton beras digelontorkan untuk menunjang kebijakan tersebut.
Langkah itu diperlukan di antaranya guna menekan inflasi. Merujuk data BPS, sektor pangan berkontribusi terhadap penurunan inflasi nasional sebesar minus 0,25 persen sehingga inflasi nasional bulan Oktober yang diperkirakan 5,99 persen justru turun menjadi 5,71 persen.
"Ini sangat baik namun sekali lagi kita harus tetap fokus waspada dan menjalankan berbagai extra effort," katanya.
Baca Juga: Pemerintah Harus Fokus Jaga Stabilitas Harga Pangan
Dia pun mendorong Pemda bisa mengelar gelar pangan murah serupa. Kolaborasi yang lebih luas dengan melibatkan banyak elemen bakal membuat gerakan tersebut menjadi sangat efektif dan efisien.
Gelar pangan murah di Jabar itu digelindingkan secara serentak di 40 titik di 27 kabupaten dan kota. "Saya berharap kegiatan hari ini dapat duplikasi oleh daerah-daerah lain, ini sekaligus bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan secara berkelanjutan," jelasnya.
Wagub Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menjelaska bahwa hajatan gelar pangan nasional itu memang merupakan bagian dari ikhtiar menghadirkan ketahanan pangan yang menjadi tugas pemerintah.
Baca Juga: Kelompok Tani Berperan Tingkatkan Produksi Pangan
"Ini merupakan pokok dari pemerintahan, karena kekurangan pangan bisa berakibat dimensi yang bermacam-macam, itu bisa berdimensi kepada krisis politik krisis keamanan," jelasnya.
Artikel Terkait
Bank Muamalat Pimpin Sindikasi Pembiayaan Rumah Sakit Pertama Nahdlatul Ulama di Jawa Barat
Jelang Puncak Presidensi G20 Indonesia, Menko Luhut : Kita Semua Harus Kompak
Kunjungi Indonesia Center di Busan, Puan Dorong Promosi Budaya RI
Ketum PBNU Beri Arahan, Para Tokoh Ucapkan Selamat dan Harapan
Polisi Humanis dan Profesional Amankan KTT G20
Dr Aziz Ingin Mewujutkan Pemkot Megelang yang Egaliter dan Bukan Feodal
Keren, Ciptakan Karya Musik, Bali Film Center Kolaborasi dengan The Juilliard School di Art of the Score.
Kampus Digital Bisnis Siap Tingkatkan Inovasi Berbasis Digital
Prudential Syariah Gelar Rangkaian Kegiatan Literasi dan Inklusi di Jogja Halal Festival (JHF) 2022
Daftar Pemain Brasil di Piala Dunia 2022 Qatar: Ngeri! Ada 9 Pemain Bertipe Penyerang