JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) meluncurkan program kerja lebih dulu daripada mengumumkan nama capres-cawapres, dinilai sebagai bentuk politik modern.
“Kita berhadapan dengan pemilih yang rasional dan irasional. Nah yang rasional akan tertarik pada program," kata pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat, Kamis (10/11).
Menurutnya, hal juga menunjukkan partai di Indonesia bergerak ke arah yang modern dan memiliki program. KIB sendiri telah meluncurkan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN)
"Dengan mengusung program PATEN, memiliki peluang besar untuk dilirik oleh pemilih yang menginginkan kerja nyata. Selanjutnya, ketika nanti capres-cawapres yang diusung menang, tinggal bikin komitmen," ujarnya.
Kemudian, harus menjalankan program yang sudah dirancang tersebut. Apalagi jika capres-cawapres berasal dari internal KIB.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berulang kali menyebutkan kesiapan KIB untuk melanjutkan kerja pemerintahan Presiden Jokowi. Apa yang menjadi gagasan dan arah pembangunan Presiden, sudah dipahami oleh KIB.
Bermanfaat
Ditambahkan, masyarakat harus bisa melihat program kerja Jokowi yang bermanfaat dan pantas untuk dilanjutkan. Masyarakat juga ingin program pemerintah yang baik, dilanjutkan pemerintah setelahnya.
"Jangan selalu kebijakan pemerintah sebelumnya dianggap salah. Salah satu prestasi yang ditorehkan pemerintah adalah penanganan pandemi Covid-19 dan perekonomian yang pulih di tengah berbagai tantangan global," tandasnya.
Sementara itu, pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga Suko Widodo menilai, pemilihan isu ekonomi ditonjolkan KIB sebagai pembeda dari kandidat lain. Artinya memang KIB mengangkat isu yang mutakhir.
"Dan mencari ruang-ruang yang selama ini tidak terlalu dibahas oleh lawan-lawan politiknya. Terutama isu terhadap masa depan ekonomi yang suram," tegasnya.
Suko menilai, jarang ada kandidat dalam kontestasi pilpres yang fokus pada isu ekonomi. Sejauh ini memang tidak menarik bagi kandidat bila yang dibicarakan selalu soal kebangsaan, soal kerukunan dan keamanan.
"Isu ekonomi menjadikan KIB bisa mempunyai nilai lebih di mata publik. Terutama yang mengharap ada kejelasan terkait kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang," paparnya.
Dia menegaskan, apa yang dilakukan KIB merupakan gagasan yang cerdas. Tawaran yang cerdas itu, justru menjawab kegalauan, kegelisahan banyak orang.
"Yaitu tentang masa depan isu ekonomi. Meski demikian, saya mengingatkan agar isu tersebut tidak sekedar menjadi gagasan, namun harus diterjemahkan dalam program kerja yang nyata," tukasnya.