BALI,suaramerdeka-jakarta.com-Mulai hari ini, Minggu (13/11) para delegasi dan kepala negara akan berdatangan ke Indonesia. G20 akan melibatkan 3.443 delegasi dan 17 kepala negara atau kepala delegasi G20. Faktor kenyamanan dan keamanan semua peserta KTT G20 jadi fokus bagi pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan koordinasi dengan secret service atau pasukan khusus kepala negara anggota G20 dan undangan berlangsung dengan baik dan lancar. Alhasil, masalah keamanan hingga saat ini tidak ada masalah.
Namun, Luhut mengakui ada beberapa hal yang tidak bisa dipenuhi dari pihak Indonesia. Dia memahami ada ketentuan-ketentuan yang harus dilakukan pasukan khusus penjaga presiden atau kepala negara tersebut.
"Saya juga pengalaman, dulu waktu saya masih aktif, memang ada standard operation procedure (SOP) yang orang harus hormati itu dan negara kita ini tidak bisa diatur-atur," tegas Luhut dalam konferensi pers jelang KTT G20, Sabtu (12/11/2022).
Baca Juga: Kapolri Siapkan Antisipasi Serangan Siber di KTT G20
Pengamanan KTT G20 ini akan menerapkan sistem face recognition yang memastikan pergerakan peserta KTT G20 di beberapa titik, termasuk bandar udara, pelabuhan dan di beberapa tempat penting.
"Langsung kemarin bisa dipraktikkan dan itu bisa menarik. Memang jadi privasi kita gak ada ya," ujarnya. Hal ini karena semua pergerakan akan dipantau dengan GPS langsung dari handphone.
Luhut berharap kondisi keamanan akan terkendali hingga akhir acara. "Kita berdoa tidak ada apa-apa," papar Luhut.***
Artikel Terkait
Luhut Pastikan Presiden Rusia, Meksiko dan Brasil Absen Pada KTT G20 Bali 15-16 November
Skuad Korea Selatan di Piala Dunia 2022: Son Heung-min Tetap Diangkut
Indonesia Membawa Arah Baru bagi Dunia KTT G20