JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menghadiri pembukaan Ocean20 di BNDCC, Bali pada Senin 14-11-2022.
Menko Luhut menyampaikan bahwa Ocean20 atau O20 menjadi wadah bagi perusahaan global di dunia dan negara-negara anggota G20 untuk membuat dan mewujudkan komitmen bersama menuju laut yang berkelanjutan, inklusif, dan memanfaatkan peluang pasar dalam ekonomi kelautan.
Hal tersebut tentunya dapat didorong dengan bekerja sama dengan para pimpinan untuk mengatasi kesenjangan saat ini dalam tata kelola dan manajemen laut, kesehatan laut, industri laut yang berkelanjutan, serta investasi laut untuk pengembangan laut yang berkelanjutan dan memberi manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Penjabat Walikota Tasikmalaya Diisi Pejabat Pusat, Uu Ruzhanul Ulum Minta Tak Jadi Masalah
“Karena alasan ini, Indonesia sangat ingin mengusulkan agar O20 diselenggarakan oleh forum maupun pemerintah Indonesia selama penyelenggaraan Presidensi G20 tahun ini dan harapannya dapat dilaksanakan pada Presidensi G20 selanjutnya dengan berkolaborasi dengan industri terkait, masyarakat, serta akademisi,” ujar Menko Luhut.
Selanjutnya, Menko Luhut menuturkan bahwa lautan menutupi 71 persen permukaan bumi dan menyediakan berbagai sumber daya dan hal ini merupakan sumber penghidupan yang vital. Selain itu, laut memiliki prospek yang sangat besar untuk berinovasi, sebagai pertumbuhan ekonomi, dan juga sebagai sumber pekerjaan.
Menko Luhut menuturkan bahwa ada peluang yang jelas untuk menemukan solusi baru untuk aspek-aspek utama dari agenda sambil mengatasi tantangan lingkungan kritis yang dapat membahayakan sistem global.
Baca Juga: PLN Umumkan Perjanjian dengan Amazon untuk Proyek Tenaga Surya 210 MW di Indonesia
“Di bawah kepemimpinan Indonesia, KTT G20 secara aktif melibatkan sektor swasta, akademisi, dan LSM dalam memperkuat komitmen untuk membangun dan bertransisi menuju laut yang berkelanjutan, membawa harapan baru dalam pemulihan krisis kesehatan, dan meningkatkan sistem tata kelola pemerintah yang baik,” jelasnya.
Sebagai informasi, O20 merupakan kegiatan untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan konkret yang dapat ditindaklanjuti secara sosial ekonomi dan ekologi untuk melestarikan serta memanfaatkan laut dan sumber daya maritim secara berkelanjutan sebagai Blue Natural Capital (BNC).
Penyelenggaraan O20 pada KTT G20 memiliki tema, yaitu lain Building Stronger Ocean Prosperity for All (Recover Together, Recover Stronger). Adapun topik-topik pertemuan yang dibahas, yaitu blue economy, blue energy, blue carbon, blue food, blue investment, marine tourism, marine pollution, ocean conservation, dan keahlian pada bidang maritim.
Baca Juga: Tren Kenaikkan Volume Pengguna Commuter Pada Awal Minggu Ini, KAI Commuter Imbau Hindari Jam Sibuk
Acara ini dihadiri oleh Peter Thomson selaku United Nations Secretary General’s Special Envoy for The Ocean, Gim Huay Neo selaku Managing Director Centre for Nature and Climate World Economic Forum, dan Douglas McCauley selaku Director Benioff Ocean Initiative sekaligus merupakan Profesor University of California, Santa Barbara USA, serta M. Firman Hidayat selaku Plt. Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves.
Adapun pada pembukaan Ocean20 hari ini mengangkat beberapa topik, antara lain Financing Ocean Solutions and Stewardship, Blue Carbon for People and Planet, Blue Food for Inclusive Growth, dan Ending Plastic Waste an Opportunity for Sustainable Development.***
Artikel Terkait
Kapolri Pastikan Pengamanan KTT G-20
Tinjau Command Center, Kapolri Pastikan Pengamanan KTT G-20
Ditjen Hubdat Manfaatkan Momen KTT G20 Sebagai Ajang Sosialisasi Kendaraan Listrik
Sukseskan KTT G20, Smartfren Perkuat Layanan Telekomunikasi di Bali
Momen Kehadiran Joe Biden Di KTT G20 Bali: Tiba Dengan Air Force One, Bawa Mobil The Beast
KTT G20 Didorong Tingkatkan PDB Negara Anggota dan Transisi Energi Berkelanjutan
Jelang KTT G20 Bali, Kemenhub Siagakan Kapal Negara di Perairan Benoa
Di Ajang KTT G20, Mitra Jaya Group dan Burjeel Holdings UEA Teken Kerjasama