Dubes Ukraina: Rusia Biang Keladi Ancaman Keamanan Pangan Global

- Rabu, 16 November 2022 | 14:14 WIB
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Dr. Vasyl Hamianin (Istimewa)
Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Dr. Vasyl Hamianin (Istimewa)

DENPASAR, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Duta Besar Ukraina di Indonesia, Vasyl Hamianin menegaskan biang keladi ancaman keamanan pangan Global adalah Rusia yang mengganggu produksi hingga transportasi logistik biji-bijian, pupuk di Laut Hitam.

“Masalah pangan beragam, namun perang yang dilancarkan Rusia terhadap Ukraina menjadi faktor utama penyediaan pangan Ukraina yang dikenal sebagai lumbung biji-bijian. Gangguan terjadi akibat agresi. Mengganggu produksi dan logistik,” tegasnya dalam Global Food Security Forum, di sela KTT G20, Bali, Rabu (16/11/2022).

Baca Juga: Polri, Sampai Kapan Kau Terus Merendahkan Dirimu Sendiri?.

Global Food Security Forum adalah salah satu ajang penting di sela KTT G20 yang diselenggarakan Gaurav and Sharon Srivastava Family Foundation, Kementerian Pertahanan dan Kemenko Maritim dan Investasi.

Selain Dubes Vasyl Hamianin hadir pembicara lain a.l Peter Engelke dari Atlantic Council; Bo Holmgreen pendiri dan CEO Scholars of Sustenance, Dr. MichaƂ Kurtyka, mantan menteri Iklim dan Lingkungan Polandia; Guy Margalith, wakil penasihat utama kebijakan luar negeri di Komando Indo-Pasifik AS dan Laksmi Prasvita, kepala Komunikasi, Urusan Publik, Sains, dan Keberlanjutan Bayer Indonesia.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Wajah Kepolisian Kita

Menurut Dubes Vasyl Hamianin rezim Moskow yang dipimpin Presiden Vladimir Putin secara nyata membuat produksi dan pengiriman biji-bijian dan pupuk ke wilayah Asia dan Afrika terhambat hingga Ukraina berhasil membebaskan transportasi di Laut Hitam.

Pada 31 Oktober lalu, secara sepihak Rusia telah mundur dari The Joint Coordination Centre (JCC) atau kesepakatan koridor pangan di Laut Hitam. Perjanjian antara Rusia-Ukraina ditengahi PBB dan Turki dimana seharusnya perjanjian ini berakhir hingga 19 November 2022.

Baca Juga: Ferdy Sambo dan Kekuasaan.

Perjanjian yang sudah disepakati Rusia-Ukraina pada Juli 2022 memastikan perjalanan kapal yang membawa gandum dari Ukraina melalui Laut Hitam aman dan telah memainkan peran penting dalam menurunkan harga gandum dan komoditas lainnya secara Global.

Mundurnya Rusia dalam kesepakatan ini telah menyebabkan ekspor gandum dan biji-bijian tertunda sebanyak 170 kapal. Akibatnya harga gandum dan jagung di pasar komoditas Global terkerek pasca Rusia menarik diri dari kesepakatan.

Baca Juga: Bohong

Banyak pihak panik, sikap Rusia akan membuat terganggunya pasokan ekspor minyak bunga matahari Ukraina demikian pula biji-bijian bahan pokok pangan seperti gandum yang dibutuhkan masyarakat Afrika.

Data pertanian Gro Intelligence menyebutkan Ukraina dan Rusia menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum Global. Mereka juga termasuk di antara tiga pengekspor barley, jagung, minyak lobak, dan minyak bunga matahari Global teratas.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kajian Islam Columbia Indonesian Society (CIS)

Sabtu, 1 April 2023 | 19:51 WIB

Beretika di Media Sosial

Sabtu, 1 April 2023 | 17:15 WIB
X