Indonesia Miliki Kemampuan sebagai Juru Damai

- Kamis, 17 November 2022 | 10:18 WIB
Tangkapan layar Gelora Talk bertajuk Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20. (Gelora Media Center)
Tangkapan layar Gelora Talk bertajuk Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20. (Gelora Media Center)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Indonesia dinilai telah menunjukkan kemampuan dan kompetensinya sebagai juru damai dengan gaya diplomasi khasnya. Hal itu terlihat dari capaian pemerintah dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.

"Saat ini Indonesia sudah menjadi bagian dari Big Dining Table," kata Sekretaris Jenderal Partai Gelombang Rakyat Indonesia Mahfuz Sidik dalam Gelora Talk bertajuk Mampukah Indonesia menjadi juru Damai Lewat Presidensi G20, kemarin.

Sehingga selama perhelatan KTT G20, terbangun suasana kondusif. Selain itu juga menghasilkan komunike bersama untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

"Dengan Presidensi G20 ini, telah menunjukkan kemampuan kita dan kompetensi kita. Paling tidak, mampu membangun suasana atau atmosfer dengan gaya diplomasi yang khas Indonesia," ujarnya.

Menurutnya, Indonesia dibawah kepempinan Presiden Joko Widodo telah berhasil menggelorakan ambience dan atmosfir kebersamaan untuk bangkit.

"Saya meyakini Indonesia semakin diterima dan diakui sebagai bagian dari Big Dining Table. Dan dengan suksesnya KTT G20, makin menaikkan leverage Indonesia di komunitas pemain global ini. Bravo Indonesia, thank you Mr President Jokowi," tandasnya.

Kepercayaan
Dia menilai, Jokowi telah memberikan pesan penting kepada dunia. Yakni Indonesia berhasil membangun kepercayaan kepada para pemimpin dunia.

"Perang ini memang tidak bisa diselesaikan dalam satu event saja. Big Dining Table membutuhkan langkah lanjutan," tegasnya.

Sehingga, Indonesia harus mengambil peranan ini. Yakni dengan menjaga keamanan, ketentraman dan kedamaian kawasan regional.

"Keberhasilan pertemuan bilateral antara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden RRC Xi Jinping dalam perhelatan KTT G20 Bali, merupakan keberhasilan dan prestasi Jokowi," ucapnya.

Hal itu mencairkan ketegangan panjang antar kedua negara. Selain itu juga melapangkan jalan bagi jaminan keamanan dan kestabilan kawasan Indo Pasifik.

"Pada gilirannya, hal ini akan berdampak kuat pada peredaan dan penyelesaian konflik Rusia-Ukraina," jelasnya.

Rileks
Sedangkan mantan Duta Besar Indonesia untuk Australia dan China Imron Cotan mengatakan, Jokowi berhasil membuat para pemimpin dunia rileks. Selain itu juga menghindarkan terjadinya konflik selama KTT G20.

"Presiden Jokowi membuat orang rileks dengan modal sosial capital kita. Bahkan Presiden Joe Biden sampai mengatakan, kalau bisa dia tinggal di Bali dan tidak mau pulang. Saya kira ini luar biasa apresiasinya," tutur Imron.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Curhat Adalah Kunci!

Sabtu, 3 Juni 2023 | 17:40 WIB

Kata Ganjar Pranowo soal Pertemuan PDIP dan PAN

Jumat, 2 Juni 2023 | 21:38 WIB

Hasto Sebut Keakraban PDIP dan PAN Sudah Lama

Jumat, 2 Juni 2023 | 17:28 WIB
X