DENPASAR,suaramerdeka-jakarta.com - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM) Arif Rahman Hakim menyatakan peran tenaga pendamping koperasi dan Usaha Mikro Kecil (UMK) sangat penting untuk menjadi salah satu katalis bagi koperasi dan UKM bisa naik kelas hingga secara tidak langsung berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"UMKM selama ini berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB. Kalau kita punya semangat terus memberikan dukungan sehingga omzetnya bisa naik, maka target pertumbuhan ekonomi di tahun 2023 bisa terlewati. Hal itu salah satunya berkat kontribusi dari tenaga pendamping koperasi dan UMK," ucap SesKemenKopUKM Arif Rahman Hakim saat membuka acara Forum Tenaga Pendamping Koperasi dan UMK DAK Nonfisik Peningkatan Kapasitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil (PK2UMK) Level II Tahun 2022 di Hotel Pullman Denpasar Bali, Rabu malam (16/11).
Pada 2022 tercatat sebanyak 1006 tenaga pendamping DAK nonfisik PK2UMK yang tersebar di 34 provinsi dan 350 Kabupaten/ Kota. Tugas mereka diantaranya mendorong transformasi UMKM dari informal ke formal. Kemudian mengakselerasi digitalisasi usaha, meningkatkan akses kredit ke lembaga pembiayaan, serta menumbuhkan wirausaha pemula.
Baca Juga: Polres Bogor Tangkap Pelaku Penipuan Ratusan Mahasiswa IPB Yang Terjerat Pinjol
Untuk mencetak tenaga pendamping yang unggul diperlukan standar kompetensi yang dapat menjadi acuan bersama. Oleh karena itu dibutuhkan guideline yang baku agar masing-masing tenaga pendamping bisa memiliki indikator yang terukur dalam melakukan pendampingan sehingga bisa memudahkan UMKM naik kelas.
"PR buat kami adalah kita harus sempurnakan standar kompetensi. Ini mendesak supaya bisa menjadi acuan kita bersama untuk melakukan pembinaan dari waktu ke waktu," ucapnya.
Di sisi lain, SesKemenKopUKM meminta para tenaga pendamping lebih aktif dan inovatif dalam melakukan pendampingan. Dia berharap masing-masing dari mereka mengembangkan kompetensinya sesuai dengan ekspertis dan fokusnya. Dengan begitu setiap tenaga pendamping dapat menjadi mentor yang bisa membantu UMK mengatasi masalahnya secara cepat dan tepat.
Baca Juga: KemenKopUKM Ajak UMKM Optimalkan Pembayaran Elektronik Respons Tantangan di Era Digital
"Dengan kita berbagi tugas sesuai kemampuan kita, saya yakin cara ini bakal menjadi kekuatan bersama yang saling melengkapi. Jadi masing - masing kita perlu paham pengetahuan secara umum tapi fokusnya harus beda-beda," ucapnya.
Artikel Terkait
Indonesia Miliki Kemampuan sebagai Juru Damai
Angkat Eksistensi Kereta Api, Kemenhub Gelar Rakor dengan Pemkab Solok dan Tanah Datar
Terima Pengurus IMI Jawa Tengah, Ketua Umum IMI Bamsoet Dorong Pembentukan Pengurus IMI Kabupaten/Kota
SHAFIQ Sukses Salurkan Lebih dari 100 Miliar Permodalan untuk UMKM
Buka World Peace Forum ke-8, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Bersama Wujudkan Perdamaian Dunia
Optimalkan Ekosistem Digital Pariwisata, Garuda Indonesia Gelar Garuda Indonesia Online Travel Fair (GOTF)
KemenKopUKM dan BRI Kolaborasi di KTT G20 Gelar Mini Showcase UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2022
Pengesahan RUU Pembentukan Papua Barat Daya Diharapkan Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
KemenKopUKM Ajak UMKM Optimalkan Pembayaran Elektronik Respons Tantangan di Era Digital
Polres Bogor Tangkap Pelaku Penipuan Ratusan Mahasiswa IPB Yang Terjerat Pinjol