Sinergi PTPN Group dan ID Food, Dorong Pengembangan Produk dan Perluas Pangsa Pasar Teh

- Kamis, 17 November 2022 | 14:42 WIB
 (sh)
(sh)

 

Rencana akuisisi PT Mitra Kerinci oleh PTPN IV mendapat sambutan baik dari Kementerian BUMN, melalui Asisten Deputi Bidang Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto. Sebagaimana arahan  Presiden  RI  Joko Widodo dalam agenda  B20, kata Ferry, guna menyikapi tantangan ekonomi dunia yang masih belum cukup stabil,  perlu  ada  grand  strategy agar  dapat menghadapi kondisi tersebut. “Hal ini juga sejalan dengan apa yang telah kita mulai di Kementerian BUMN melalui hilirisasi industri, pengembangan energi hijau (green industry), dan digitalisasi,” ujarnya.

Baca Juga: Sering Bagikan Konten Edukasi di Instagram, TJM Auto Care Kemas Informasi Otomotif Secara Menarik

Meski komoditas teh tidak berdampak signifikan bagi perusahaan, mengingat kontribusi pendapatannya tidak cukup besar, tetapi Ferry meyakini upaya-upaya perbaikan dan inisiatif ini dapat  mendorong  kinerja  bisnis  teh  di PTPN Group,  memberikan  manfaat  bagi  masyarakat dan negara, serta menjadikan produk teh nasional lebih dikenal secara global.

 

“Ini baru langkah awal dan ada beberapa tahap lagi yang harus kita lalui,  kami  memberikan  apresiasi  atas  upaya  baik  yang  telah  dilakukan  PTPN  Group, PT  Mitra  Kerinci, dan RNI untuk  dapat  melaksanakan  penandatangan  perjanjian  jual beli aset bersyarat ini,” ungkap Ferry. 

 

Hal senada juga disampaikan Asisten Deputi Bidang Industri Pangan dan Pupuk Kementerian BUMN, Zuryati Simbolon. Menurutnya, rencana akuisisi tersebut merupakan salah satu wujud sinergi antar BUMN guna mengoptimalkan setiap lini usaha perusahaan. "Untuk lebih kuat dan fokus pada core business, maka PT Mitra Kerinci diserahkan kepada yang lebih ahli, yakni PTPN," ujarnya.

Baca Juga: Papua Barat Daya Dipastikan Ikut Pemilu 2024

Perlu diketahui, bahwa PT Mitra Kerinci merupakan Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang sudah berdiri sejak 1990 di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. Selain memiliki kebun dengan izin Hak Guna Usaha seluas 2.025 hektare, perusahaan ini juga mengelola pabrik, menjalankan budidaya, produksi dan penjualan produk teh Green Tea Grade, Black Tea Leafy Grade, dan Black Tea Broken Grade dengan merek Liki Tea di setiap produknya.

 

PT Mitra Kerinci memiliki kapasitas produksi 2.000 ton black tea kering per tahun dan 2.200 ton green tea kering per tahun. Kebun Liki Tea juga dimanfaatkan sebagai agrowisata. Selain itu, lima titik air terjun yang ada di lokasi tersebut juga potensial dimanfaatkan untuk pengembangan pembangkit listrik.***(sh)

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Artikel Terkait

Terkini

Digitalpreneur adalah Kunci

Minggu, 28 Mei 2023 | 09:27 WIB

Pemanfaatan Digital Bagi Pertanian

Minggu, 28 Mei 2023 | 08:37 WIB

Kreatif Dan Produktif Di Dunia Digital.

Sabtu, 27 Mei 2023 | 20:38 WIB

Perkembangan Teknologi di Era Digital.

Sabtu, 27 Mei 2023 | 19:11 WIB

Membaca Adalah Kunci Dunia.

Sabtu, 27 Mei 2023 | 18:22 WIB
X