Kembali Berpartisipasi Dalam G20 DTE, Bukalapak Dukung Pemerintah Tingkatkan Penetrasi dan Transformasi Digita

- Jumat, 18 November 2022 | 12:48 WIB
 (Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo, memberikan piagam apresiasi kepada Mira Tayyiba selaku Secretary General of Ministry of Communication and Information Republic of Indonesia yang telah melibatkan industri untuk bisa berkontribusi dalam kegiatan side event  di G20 pada kegiatan Digital Transformation Expo (DTE) Parallel Event. (14/11).)
(Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo, memberikan piagam apresiasi kepada Mira Tayyiba selaku Secretary General of Ministry of Communication and Information Republic of Indonesia yang telah melibatkan industri untuk bisa berkontribusi dalam kegiatan side event di G20 pada kegiatan Digital Transformation Expo (DTE) Parallel Event. (14/11).)

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com – Bukalapak melanjutkan komitmen untuk terus mendukung transformasi digital di Indonesia melalui partisipasinya dalam perhelatan G20 Digital Transformation Expo Parallel Event: Digital Industry Collaboration To Enhance Digital Transformation di Bali. President Bukalapak, Teddy Oetomo, berkesempatan untuk menjadi salah satu panelist dalam panel expert: Digital Infrastructure and Society bersama dengan perwakilan asosiasi dan perusahaan digital yaitu Muhammad Arif, Ketua APJII, Widya Listyowulan, Vice President Public Policy & Government Relation Traveloka dan Veronica Sari Utami, COO Halodoc

 

Digital Transformation Expo (DTE) Parallel Event menjadi kegiatan terakhir untuk menampilkan perjalanan transformasi digital Indonesia, menyoroti perkembangan pesat ekosistem digital negara dan menggunakannya sebagai solusi untuk menyelesaikan tantangan utama negara.

 

Bersama dengan pelaku industri lainnya yang tergabung dalam Industry Task Force (ITF), Teddy Oetomo menjelaskan tantangan bisnis di Indonesia dan bagaimana Bukalapak berupaya untuk menciptakan infrastruktur dan konektivitas di antara 17.000 pulau dan 270 juta populasi. "Indonesia sebenarnya sudah memiliki infrastruktur penghubung yaitu warung-warung tradisional. Di sinilah awal mula kami membangun jaringan kami Mitra Bukalapak, melalui warung-warung ini" ujarnya dalam sesi panel expert. 

Baca Juga: CIMB Niaga Raih Pertumbuhan Positif pada Sembilan Bulan Pertama 2022

Di awal Bukalapak berdiri, penetrasi digital di Indonesia cenderung rendah. Dari 270 juta total populasi, 200 juta di antaranya tinggal di kota-kota kecil di mana perkembangan teknologi belum familiar. Di sinilah Bukalapak berupaya menciptakan inovasi dan solusi baru dengan menghadirkan kapabilitas teknologi untuk warung-warung kecil melalui Mitra Bukalapak

 

Hadir pertama kali di tahun 2017 dengan hanya menyediakan akses jual beli pulsa, saat ini Mitra Bukalapak dimanfaatkan oleh 15.2 juta warung dan pelaku UMKM di seluruh nusantara dengan menyediakan berbagai produk fisik, lebih dari 40 layanan virtual juga akses layanan keuangan digital ke para penggunanya. 

 

Menurut hasil yang dilakukan oleh Nielsen pada Mei 2022 terhadap 2.736 warung dan kios pulsa di 14 kota di seluruh Indonesia, Mitra Bukalapak memimpin digitalisasi pasar online-to-offline (o2o) dengan tingkat penetrasi sebesar 56%. 

Baca Juga: Dukung Muktamar Ke-48, Bank Muamalat dan Muhammadiyah Perkuat Kolaborasi

Mitra Bukalapak berkomitmen untuk terus mendigitalisasi warung dan UMKM di Indonesia, termasuk di kota-kota di luar tier-1. Karena itu, keterlibatan Bukalapak di ITF menjadi dorongan dan kesempatan Bukalapak untuk terus  mendukung upaya pemerintah dalam mengakselerasi transformasi digital bagi seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM.***(sh)

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Mindset adalah Kunci

Kamis, 30 Maret 2023 | 15:23 WIB

Pengguna Medsos Indonesia Capai 219,9 juta.

Rabu, 29 Maret 2023 | 18:47 WIB
X