BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Persoalan buang air besar sembarangan (BABS) masih jadi pekerjaan besar di Jabar. Untuk itu, Pemprov setempat menargetkan urusan tersebut bisa tuntas dalam tempo delapan tahun.
Dari 27 kabupaten dan kota yang ada, baru 6 daerah yang sudah masuk kategori terbebas dari BABS. Keenam daerah tersebut adalah Kabupaten Bandung, Sukabumi, Subang, Bandung Barat, Garut, dan Kota Depok.
"Kami menargetkan sebelum tahun 2030, seluruh Jabar sudah terbebas dari BAB sembarangan," kata Ketua Tim Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Jabar, Yuntina Erdani ada giat JAPRI bertajuk "Filosofi Toilet: Menuju Jawa Barat Bebas BABS” di Gedung Sate Bandung, Jumat (18/11/2022).
Dia tak menampik bahwa target tersebut tak mudah. Butuh kerja keras. Tak hanya sektor kesehatan saja yang bergerak. Untuk itu, keterlibatan elemen lain sangat diperlukan melalui sinergi.
Langkah yang sudah digelar di antaranya melakukan pendampingan di kabupaten dan kota melalui berbagai pertemuan ataupun pelatihan-pelatihan serta pendampingan. Kemudian, dia pun mengingatkan perlunya dukungan kelembagaan, pembiayaan, hingga komitmen pembiayaan
"Kita jangan hanya mengharapkan dari dana APBD saja, tetapi mesti mengoptimalkan anggaran-anggaran lain yang ada di masyarakat seperti dari CSR dan potensi Ziswaf yang punya program membangun sarana sanitasi," jelasnya.
Fungsional Ahli Madya Tata Bangunan dan Perumahan Dinas Perumahan dan Permukiman Jabar, Lucky Sumanang menyatakan bahwa persoalan BABS itu memang melibatkan jutaan orang. Hal ini berkaitan dengan keberadaan toilet yang belum ideal.
Baca Juga: Indonesia Harus Kejar Ketertinggalan di Sektor Sanitasi
"Persoalan toilet ini menyadarkan kita bahwa sebenarnya kita punya permasalahan yang tidak kita sentuh yang selama ini tertutupi oleh pakaian kita yang bagus, rumah yang kelihatannya cantik Padahal toiletnya masih bermasalah," jelasnya.
Dia pun tak menampik bahwa target bebas BABS pada 2030 cukup berani. Pihaknya sendiri akan melakukan klasifikasi dalam menentukan sanitasi di masyarakat. Minimal warga sudah mempunyai layanan dasar tersebut sebelum bisa dikatakan level aman.
"Target ini kalau disebut ambisius ya ambisius, karenanya tantangannya akan sangat luar biasa," tandasnya.
Artikel Terkait
UNPAR Buka Career Expo 2022, Hadirkan Bursa Kerja 40 Perusahaan Untuk Umum
Indonesia Jadi Destinasi Investasi, dan UMKM-nya Jadi Rujukan Dunia
Jakarta Intercultural School Buka Pendaftaran Program Beasiswa Bhinneka Tunggal Ika
Cadas Pangeran Kerap Longsor, Jabar Minta Operasional Tol Cisumdawu Disegerakan
Blibli gandeng MoEngage tingkatkan konversi 7 kali lipat pada Kampanye Pengabaian Keranjang Belanja
Tingkatkan Kapasitas Layanan Nataru, ASDP Siapkan 55 unit Dermaga dan 61 unit Kapal untuk 3,45 Juta orang
JD.ID Optimis Sambut 2023, Gelar Malam Apresiasi Seller
Kamu Nanya HP Sejutaan yang Bisa Awet & Tahan Lama?
realme 10 Pro Series, Membawa Leap Forward Technology & Design Melalui Layar Lengkung untuk Anak Muda
Gregoria Belum Terbendung di Australia Terbuka, Kini Melaju ke Semifinal