JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com- Sebagai upaya mendukung kesuksesan Indonesia dalam Presidensi G20, ASDP-Indonesia-Ferry">PT ASDP Indonesia Ferry terus memacu pengembangan pelabuhan berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.
Corporate Secretary ASDP-Indonesia-Ferry">PT ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan ASDP selalu berkomitmen menerapkan prinsip-prinsip usaha di bidang angkutan kapal ferry penyeberangan dan kepelabuhan yang berwawasan lingkungan secara berkelanjutan.
Hal ini tentu sejalan dengan perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger", dengan tiga isu utama yang memerlukan penanganan secara global, yakni kesehatan yang inklusif, transisi energi berkelanjutan, dan transformasi digital.
Baca Juga: Berkat Kolaborasi Apik, DAMRI Sukses Layani 3.623 Penumpang pada KTT G20
"Sebagai perusahaan transportasi, tentunya ASDP berkaitan dengan emisi karbon, sehingga ASDP pun berkomitmen menerapkan prinsip usaha berwawasan lingkungan di berbagai bidang mulai manajemen, penyeberangan, dan kapal," katanya.
Prinsip hijau tersebut juga sesuai misi ASDP untuk menerapkan standar lingkungan, yang berkelanjutan serta agenda Paris Agreement, yang menargetkan Indonesia mengurangi emisi karbon sampai 29 % pada 2030.
Menurut Shelvy, sebagai upaya mewujudkan green port tersebut, ASDP melakukan sejumlah langkah-langkah diantaranya, melalui anak usaha PT Indonesia Ferry Property (IFPRO), ASDP telah mengembangkan instalasi panel surya atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Terminal Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, dan Terminal Eksekutif Anjungan Agung Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Baca Juga: BEI Ingin Sebaran Basis Makin Merata, Investor Pasar Modal Masih Terkonsentrasi di Jawa
Pemasangan instalasi panel surya tersebut bekerja sama dengan PT Surya Energi Indotama (SEI), anak usaha PT Len Industri yang menggunakan sistem PLTS on-grid. "Hal ini merupakan bentuk kolaborasi dalam untuk mendukung program pemerintah mencapai target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat," katanya.
Kapasitas terpasang PLTS di Soroso Merak mencapai 324 kWp dan 189 kWp di Anjungan Agung Bakauheni atau totalnya mencapai 513 kWp. "Daya terpasang ini mencakup sepertiga dari total kebutuhan daya di masing-masing terminal dan masih dapat dikembangkan lagi ke depan," ujarnya.
Pemanfaatan PLTS juga berpotensi memberikan penghematan pemakaian listrik di kedua pelabuhan tersebut hingga 15 persen. "Dengan demikian, ASDP selain diuntungkan dari penghematan secara finansial, juga memberikan dampak positif bagi lingkungan berupa pengurangan emisi karena sebagian pemakaian listrik beralih ke energi baru dan terbarukan yakni PLTS," ujarnya.

Baca Juga: Main Terburu-buru, Ikhsan Rumbay Tersingkir di Australia Terbuka 2022
Ke depan, ASDP berencana mengembangkan pemanfaatan PLTS di Labuan Bajo, NTT. Berdasarkan penelitian, wilayah Labuan Bajo memiliki tingkat penyerapan energi surya 2,4 kali lebih tinggi dibandingkan Pulau Jawa, sehingga instalasi panel surya akan memiliki nilai efektivitas yang lebih tinggi.
Artikel Terkait
ASDP Berkolaborasi dengan Mitra Demi Kelancaran Penyeberangan di Merak-Bakauheni di Periode Libur Natal 2022
Terus Bangkit di Tengah Pandemi Covid-19, ASDP Pertahankan Rating AA dari Pefindo
ASDP - Pemda Kabupaten Sabu Raijua Siap Kerjasama Operasional Kapal Bus Air Roro
Gelar Inspiring Day di SMAN 1 Sabang, ASDP Beri Motivasi Pelajar menjadi Leader di Masa Depan
Sambut Sumpah Pemuda, ASDP Dukung Penyelenggaraan Millennials Gathering di Labuan Bajo
Dukung 10 UMKM & 60 Produk Naik Kelas, ASDP Kebut Program Sertifikasi Halal di Labuan Bajo
Gandeng bank bjb, ASDP Jalin Kerjasama Pemanfaatan Produk dan Jasa Layanan Perbankan
Tingkatkan Kapasitas Layanan Nataru, ASDP Siapkan 55 unit Dermaga dan 61 unit Kapal untuk 3,45 Juta orang