JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com - Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Jayapura Provinsi Papua Pendeta Alberth Yoku menyatakan mendukung sepenuhnya langkah-langkah penegakan hukum.
Yang telah dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPU) di tanah Papua. Terutama langkah-langkah KPU dalam penanganan kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua Lukas Enembe.
Apa yang telah dilakukan lembaga antirasuah itu, sebut Pendeta Alberth merupakan bagian dari kewenangan negara dalam merawat kedaulatan NKRI di tanah Papua.
Baca Juga: Menjaga Ritme Kepemimpinan Kolektif Kolegial di Muhammadiyah
Karena itu, tokoh gereja yang pernah menjadi Ketua Sinode Gereja Kristen Indonesia (GKI) di tanah Papua ini meminta semua pihak tidak lagi berpolemik soal kedatangan Ketua KPK menemui Lukas Enembe sebagai tersangka di rumah kediamannya di Jayapura.
Menurutnya, untuk kondisi Papua memang harus dilakukan suatu langkah-langkah yang sifatnya adaptif, akomodatif, dan persuasif, karena hal itu merupakan bagian dari resolusi konflik terhadap sekian banyak hal di Papua yang terus-menerus dihadapi oleh pemerintah untuk diatasi.
“Sehingga kita tidak perlu mempersalahkan langkah-langkah yang diambil oleh KPK, tapi langkah-langkah ini akan membuka banyak ruang dimana Bapak Gubernur Lukas Enembe sudah dijumpai dan kondisi riilnya dilihat langsung oleh KPK.
Baca Juga: Dubes Indonesia untuk Ekuador Dieni Thamrin Nobar dengan Artis Seniman Ekuador
Itu sangat penting daripada KPK dengar dari jauh dan obyek terperiksa atau pemeriksaannya itu tidak dilihat. Sekarang karena sudah dilihat itu berarti kenyataannya itu menjadi suatu fakta untuk kegiatan proses pemeriksaan,”kata Pendeta Alberth Yoku.
Artikel Terkait
Stadion Lukas Enembe di Papua menggunakan system canggih
KNPI minta KPK tidak gentar hadapi Lukas Enembe
KPK Diminta Cabut Surat Tentang Rekening PT BGE
Jokowi Saksikan Johanis Tanak Ucap Janji, Firli: KPK Makin Solid Berantas Korupsi
Dinilai Berhasil Pimpin KPK, Firli Diminta Nelayan Milenial Maju Pilpres
Ketua KPK Temui Lukas Enembe Tuai Kontroversi, Ketum Partai Mahasiswa: Masalahnya Dimana?
Pupuk Langka di Bondowoso, Ketua KPK Diminta Usut Tuntas Mafia Pupuk