BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Gempa berkekuatan 5,6 yang berpusat di darat mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) sekitar Pukul 13.21 Wib. Data sementara hingga semalam menyebutkan sebanyak 62 warga kabupaten itu meninggal sedangkan lima ribu jiwa lainnya harus mengungsi.
Warga meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang.
"Selain itu, 25 orang tercatat masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang," kata Jubir BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya.
Petugas juga mencatat bahwa sebanyak 79 orang terluka. "Korban meninggal kebanyakan karena tertimpa bangunan," kata Jubir BPBD Jabar, Hadi Rachmat.
Getaran yang berlangsung selama 10-15 detik itu memang menjadikan sebagian besar bangunan ambruk. Kerusakan infrastruktur, di Kabupaten Cianjur tercatat sebanyak 2.272 rumah rusak, 1 unit pondok pesantren rusak berat, 1 RSUD Cianjur rusak ringan, 4 unit gedung pemerintah rusak, 3 unit sarana pendidikan rusak, 1 unit sarana ibadah rusak.
Karenanya, sebanyak 5.389 jiwa harus mengungsi yang tersebar di beberapa titik mengingat tempat tinggalnya tak memungkinkan lagi untuk ditempati. Kondisi yang paling terdampak mencakup wilayah kota dan Cugenang.
Kerusakan tersebut di luar fasilitas umum di Cianjur yang ikut terdampak. Dari pendataan yang dilakukan sebanyak 4 unit fasiltas kesehatan (RS), 8 unit gedung pemerintah rusak, 10 unit fasilitas pendidikan, 3 unit sarana ibadah, toko, cafe, hingga jembatan rusak.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Kemendikbudristek Lakukan Koordinasi dengan Pemda
Selain di Kabupaten Cianjur, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor dengan sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah dan unit fasilitas pendidikan serta unit sarana ibadah rusak, kemudian di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Pasca gempa utama, warga juga diminta waspada. Pasalnya, gempa susulan dengan magnitudo yang makin melemah terus terjadi. Kondisi itu bisa membahayakan terutama bagi warga yang akan kembali ke rumahnya yang tak menutup kemungkinan kestabilannya menjadi lemah.
Baca Juga: Gempa Cianjur, Gempa Merusak di Darat Itu Makin Nyata dan Mendekat
BMKG meminta masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa. Warga mesti memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggalnya cukup tahan gempa, atau tidak ditemukan adanya kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Artikel Terkait
Ketua DPD RI Harap HIPMI Dihuni Kader-kader Pengusaha Bumiputera
Walikota Madiun Beruntung dapat Bimbingan dari Dosen dan Profesor di UT
Gempa Cianjur, Kemendikbudristek Lakukan Koordinasi dengan Pemda
Korban Luka Harus Cepat Ditangani
Pertamina Corporate University Gelar HTCW 2022 di HSE TC Sungai Gerong
Dinyatakan Tak Lolos Lagi, Partai Republik Optimis Menangkan Gugatan
Cari Tahu Keunggulan iPhone 14 Dan iPhone 14 Plus Sebelum Beli Produknya di iBox
Bupati Cianjur Memastikan Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Bumi M 5,6 Cianjur mencapai 56 orang, 700 Luka luka
Rektor Universitas Terbuka Tegaskan Tidak Ada Kenaikan UKT
Kementerian PUPR Fokus Tangani Longsoran di Jalan Nasional Cianjur-Puncak