Sasar Pemilih Muda, Golkar Harus Diferensiasi Kampanye

- Selasa, 22 November 2022 | 19:15 WIB
Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus. (Dok. Partai Golkar)
Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk F Paulus. (Dok. Partai Golkar)

Dikatakan, strategi berbeda yang harus dilakukan Golkar sangatlah penting. Kalau gaya kampanyenya sama dengan partai lain, maka itu tidak berhasil.

"Penggalangan opini, berkampanye di media secara masif, itu hal yang bagus. Tapi jangan lupa diferensiasi, ada strategi pembeda," tuturnya.

Sementara itu, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin mengatakan, peran media massa bisa memberi dampak elektoral yang positif. Khususnya bagi parpol dan calon.

"Ketika media dianggap sebagai entitas yang objektif, maka ketika media 'endorse' seorang tokoh tertentu, maka bida memberi dampak elektoral yang positif," jelasnya.

Belum Terganti
Apalagi, media massa tidak akan tergantikan di tengah maraknya media sosial. Dimana keberadaan media massa secara umum masih belum terganti, di tengah menjamurnya para content creator saat ini.

"Justru media massa menjadi relevan. Berdasarkan Reuters Institute, ada peningkatan kepercayaan pada media-media di indonesia," ungkapnya.

Hal itu karena media massa berlaku profesional dan menerapkan etika dalam menulis berita. Dimana media massa menghadirkan fakta atau purveyor of facts.

"Di era post truth, fakta adalah utama. Hal itu agar masyarakat tidak dikaburkan dan malah tersesat dalam labirin informasi," paparnya.

Alvin menambahkan, media massa dan media sosial tidak bisa dipisahkan. Ketika bicara komunikasi politik, sudah saatnya menerapkan praktik transmedia atau lintas media.

"Tidak hanya cukup media sosial saja tapi butuh didorong oleh media massa," tukasnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Penyelesaian Kasus Perundungan Jangan Sesaat

Senin, 20 Maret 2023 | 17:03 WIB
X