BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Gempa susulan dan hujan yang mengguyur Cianjur menjadi tantangan SAR-gabungan">Tim SAR gabungan dalam upaya mengevakuasi korban gempa darat di daerah tersebut, Rabu (23/11/2022).
Kondisi itu cukup menyulitkan manuver tim mengingat banyaknya bangunan yang sudah rusak dan tak stabil. Selain itu, di lokasi dikhawatirkan pula terjadi longsor susulan.
Dalam proses pencarian yang total melibatkan 6.000 personil itu, petugas menemukan 4 korban tertimbun di daerah Cugenang. Dari jumlah tersebut, 3 warga ditemukan meninggal dunia. Satu anak berusia 6 tahun, Azka selamat di samping neneknya yang tak tertolong di reruntuhan.
Tim sendiri memfokuskan pencarian di empat titik yakni di Sektor 1 Kampung Cugenang RT 02, Sektor 2 Kampung Rawa Cina Desa Nagrak, Sektor 3 Kampung Salakawung Desa Sarampat, Sektor 4 di Warung Sate Sinta.
Baca Juga: Gempa Darat Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Gunung Gede Aman
Hujan sendiri sudah mengguyur wilayah Cianjur sejak Rabu siang dan diprakirakan baru reda menjelang tengah malam. Tak lama kemudian, gempa berkekuatan 3,9 pun sempat mengagetkan warga yang terdampak pada Pukul 11.41.
Pasalnya, getaran itu dirasakan di sejumlah titik di antaranya di Warungkondang, Sukaresmi dengan skala IV MMI. Skala tersebut menunjukan bahwa getaran pada siang hari dirasakan banyak orang di dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, bisa menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Getaran juga dirasakan di Pacet, Ciherang, Kota Cianjur, dan Cugenang yang paling terdampak gempa 5,6 lalu meski dengan skala lebih rendah, III MMI. Getaran itu dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Baca Juga: Gempa Darat Cianjur, 4 Sektor Jadi Fokus Pencarian Tim SAR Gabungan
Dengan kondisi sebagian bangunan sudah rusak, longsoran, kondisi itu bisa membahayakan warga sehingga perlu dihindari. Kedalaman gempa sendiri sangat dangkal antara 1-2 Km. Tak berselang lama, gempa susulan berkekuatan 2,8 terjadi yang dirasakan lagi di kawasan Warungkondang dengan skala II MMI.
BMKG sendiri sempat menyebut gempa susulan hingga Shubuh mencapai 161 kali. Sejak Rabu Pukul 05.24 Wib, dijelaskan pula bahwa sebenarnya tidak ada lagi gempa susulan yang terjadi. Hanya, jelang sore, terjadi 12 kejadian gempa susulan hingga Rabu petang.
Dengan temuan korban itu, hingga Rabu (23/11/2022) petang, BNPB mencatat jumlah korban meninggal sebanyak 271 jiwa. Otoritas bencana juga memperbarui jumlah orang hilang. Sebelumnya, sempat diumumkan mencapai 151 jiwa.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur 268 Jiwa, Sebanyak 151 Warga Jadi Prioritas Pencarian
"Setelah mengumpulkan Kepala Desa, Danramil, Kapolsek, hingga Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ternyata ada 40 yang hilang. Ini terdiri dari 39 orang di Cugenang dan 1 lainnya di Warungkondang," jelas Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Rabu petang.
Artikel Terkait
CASIO Luncurkan Hi-End Piano Digital dengan Desain Stylish
Gempa Darat Susulan Masih Terjadi di Cianjur, Gunung Gede Aman
Terapkan Prinsip GRC, LPDB-KUMKM Jaga Kinerja Positif
6 Fakta Menarik di Piala Dunia 2022 Jelang Duel Timnas Jerman vs Jepang
PILM Kab. Brebes, Kembangkan Literasi Masyarakat Brebes
Pengamat Kebijakan Publik Desak Evaluasi Komisi Informasi
Ms. Jackson Jakarta Bar & Lounge Datang, Afgan sampai Dewa19 Menjelang.
Deposit Penjualan Galon Air Minum Cenderung Rugikan Konsumen
Sambut Masa Depan, LaNyalla Ingatkan Generasi Muda Pentingnya Jiwa Nasionalisme dan Budi Pekerti
Pertamina Hulu Rokan (PHR) Pastikan Mitra Kerja Meninggal Akibat Sakit