MESUJI, LAMPUNG, Jakarta.Suaramerdeka.com,- Salah satu tujuan besar dari program transformasi layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah menjadikan masyarakat lebih berdaya guna dan kreatif.
Tidak menggantungkan pada kondisi tertentu. Di masa pemulihan ekonomi pasca Covid-19 kehadiran masyarakat lewat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi motor penggerak.
Baca Juga: Politik adalah Komedi Baru
Kreativitas merupakan kemampuan mengembangkan ide-ide dan menemukan cara-cara baru untuk memandang masalah menjadi peluang. Sedangkan inovasi lebih kepada kemampuan menerapkan solusi-solusi kreatif terhadap masalah dan peluang menumbuhkan usaha.
“Perubahan paradigma layanan selain untuk memperkuat akses pengetahuan, juga mendorong lahirnya kreativitas dan inovasi untuk membuka lapangan kerja baru, mengurangi angka pengangguran, menambah income per kapita yang berimbas pada pemasukan (devisa),” urai Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando ketika meresmikan gedung layanan perpustakaan umum Kab. Mesuji, Rabu, (30/11/2022).
Baca Juga: Adab dan Etika Politisi
Peresmian gedung fasilitas layanan perpustakaan umum yang tersebar di berbagai daerah melalui pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) merupakan kebijakan pemerintah untuk menciptakan sumber daya manusia unggul.
Kreativitas lahir dari manusia yang cerdas. Ketika cerdas, masyarakat akan kuat dan mampu berkompetisi pada ekonomi global.
Pelaku UMKM di Indonesia saat ini tercatat berjumlah 65 juta orang. Angka tersebut mampu berkotribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional sebanyak 40%.
Baca Juga: Ferdy Sambo dan Kekuasaan.
Artikel Terkait
Perpusnas Berikan Penghargaan Kepada Insan dan Instansi Pengembang Perpustakaan
PILM Kab. Brebes, Kembangkan Literasi Masyarakat Brebes
Komisi X Dorong Perpusnas Pertajam Unsur Literasi Masyarakat
PILM Kota Batam; Memahami Makna Literasi.