JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Keinginan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk menjadikan demokrasi pemilihan umum mendatang sebagai pesta rakyat, jangan sekedar ucapan. Namun pesan yang dimaksud, harus dimaknai secara serius.
"Jadi bukan sekedar gimmick partai untuk meraih simpati publik dan kemudian malah mendapat cibiran publik," kata Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana, Jumat (2/12).
Caranya tentu saja dengan politik yang sehat dan tidak transaksional. Karena hal yang dibutuhkan oleh pemilih sederhana saja.
"Partai dan politisinya tidak memulai memikat pemilih dengan uang. Kemudian, tawarkan program yang konkrit dan nyata di daerah pemilihan buat perubahan di masyarakat," ujar Dosen Universitas Indonesia itu.
KIB sendiri sejak awal hadir dengan Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN). Bahkan KIB sudah memiliki program atau gagasan tersebut, sebelum mendeklarasikan calon presiden mereka.
"Gagasan seperti itu patut dilakukan parpol atau siapapun yang berkoalisi. Hal tersebut perlu untuk membuat pemilih bahagia," tandasnya.
Kualitas
Sebelumnya Plt. Ketua Umum PPP Mardiono saat bertemu dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketum PAN Zulkifli Hasan mengatakan, masyarakat akan menikmati pesta demokrasi. Yakni dengan menghasilkan sebuah kualitas yang tinggi.
"Agar kelak nanti pemimpin yang akan memimpin bangsa ini mendapatkan amanah kepercayaan dari rakyat, yang sesungguhnya," tegas Mardiono.
Airlangga juga mengatakan, KIB sepakat ingin menjadikan demokrasi sebagai pesta rakyat. Menurutnya, KIB saat ini tengah membangun sebuah pondasi yang kuat untuk membangun Indonesia.