JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - "Sejak Tragedi Kanjuruhan (pada 1 Oktober 2022), Liga 2 terhenti hingga sekarang, dan masih belum jelas kapan dilanjutkan. Sementara setelah pertengahan Desember 2022 hingga tahun depan ada event-event besar. Jadi, sebaiknya Liga 2 musim ini dihentikan dan dimulai lagi tahun depan dengan liga yang baru pada bulan Juni (liga musim 2023-2024)," kata Eddy kepada pers di kantor Oval Advertising, Jakarta, Senin (12/12/2022).
Event-event dimaksud di antaranya adalah Piala AFF 2022 yang dihelat pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023, dan Piala Dunia U-20 2023 pada 20 Mei-11 Juni 2023 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Eddy mengakui kalau memang sempat ada kabar kalau kompetisi Liga 2 musim 2022-2023 akan dilanjutkan pada pertengahan Desember 2022, tak lama setelah Liga 1 musim 2022-2023 kembali bergulir, tetapi kata dia, informasi tersebut masih rencana dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara Liga 1 dan 2, dan belum ada pembicaraan dengan tim peserta kompetisi Liga 2 musim 2022-2023.
Baca Juga: Dua Opsi Bisa Jadi Momentum Pengumuman Capres PDI Perjuangan
"Ya, itu masih rencana, statemen dari Direktur Utama PT LIB (Ferry Paulus). Itu hal yang gak masuk akal karena kita belum ada pertemuan (untuk membahas hal itu). Seharusnya, sebelum PT LIB mengambil keputusan mengenai kelanjutan Liga 2 musim 2022-2023, terlebih dahulu ada pertemuan antara PSSI, PT LIB dan pemilik klub peserta kompetisi," katanya.
Eddy menegaskan mayoritas dari 28 klub peserta Liga 2 musim 2022-2023 telah setuju dengan keinginan Persikab Bandung untuk menghentikan kompetisi musim ini. Alasannya, kata dia, terhentinya kompetisi selama tiga bulan membuat kondisi kompetisi menjadi tidak normal, dan mood semua klub peserta Liga 2 telah menurun drastis, bahkan hilang.
Klub-klub peserta Liga 2, kata Eddy, pada Selasa (13/12/2022) besok akan menggelar pertemuan di Hotel Sultan, Jakarta, untuk membahas nasib kelanjutan kompetisi Liga 2, dan karena adanya aspirasi lain untuk penyelenggaraan Liga 2 ke depan.
Baca Juga: Dari Puisi Esai ke Film Layar Lebar
Aspirasi dimaksud adalah dibentuknya operator kompetisi baru untuk Liga 2 di luar PT LIB, karena saham PT LIB dimiliki klub-klub di Liga 1, sehingga Liga 2 tak bisa mandiri dan bahkan informasi yang kencang beredar menyebutkan bahwa klub-klub di Liga 1 sebenarnya keberatan membiayai Liga 2, sehingga para pemilik klub di Liga 2 kerap merasa seperti dianaktirikan.
Artikel Terkait
Depo Bangunan Bantu Korban Gempa di Cianjur
Remy Sylado; Sepertinya Saya Akan Pergi
Sinarmas Sekuritas menjadi Sekuritas Terbaik 2022 dalam Investor Awards
Di Forum Diskusi BPOM, Anggota GAPMMI Tolak Pelabelan BPA Galon Guna Ulang
Antonela Tiru Kata kata Sang Suami Lionel Messi: Apa Kamu Lihat-lihat, Bodoh?
KBPA Peduli Korban Gempa Cianjur
Pemberian Letkol Tituler kepada Deddy Corbuzier Memang Tak Layak
Dampak Nyata Transmigrasi : Dua Ibu Kota Provinsi Baru di Papua ada di Wilayah Transmigran
Ganjar jadi Titik Temu dalam KIB
Dua Opsi Bisa Jadi Momentum Pengumuman Capres PDI Perjuangan