JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dalam Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, Selasa (20-12-2022) menyampaikan bahwa pertemuan ini menjadi agenda penting karena menyangkut efisiensi negeri melalui digitalisasi. Ini pun menjadi salah satu pilar Indonesia untuk bertahan di tengah the perfect storm, selain hilirisasi, dana desa, dan harga berbagai komoditas.
Membuka sambutannya, ia mengaku senang dapat hadir dalam acara ini. “Perjalanan aksi pencegahan korupsi yang kita kawal bersama berdasarkan amanat Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2018 tentang Strategi Nasional Pencegahan Korupsi telah membuahkan hasil yang baik,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai pengembangan yang terlihat semakin baik di berbagai sektor esensial, seperti pelabuhan, industri ekstraktif, dan tata kelola minerba juga dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah. Permasalahan pelabuhan berhasil dibenahi di 14 pelabuhan utama sepanjang 2021-2022, antara lain terkait duplikasi dan repetisi proses layanan, layanan yang belum terdigitalisasi, ketidakpastian waktu layanan, dan ketidakpastian biaya. Bahkan, kini performa pelabuhan Indonesia masuk ke dalam 20 besar terbaik di dunia berdasarkan penilaian United Nations Conference On Trade and Development.
Baca Juga: AP II Aktifkan Posko Nataru di 20 Bandara Pada 19 Desember 2022 - 3 Januari 2023
Meskipun begitu, Menko Luhut mengingatkan kembali tentang enam hal yang perlu menjadi catatan. Hal-hal yang dimaksud mencakup layanan kapal (single submission pengangkut), layanan barang (single submission) kepabeanan dan karantina), layanan transportasi (trucking), layanan pembayaran (single billing)_, layanan perdagangan antarpulau, dan penyempurnaan sistem _monitoring tenaga kerja bongkar muat (SIMON TKBM).
Selain pelabuhan, ada pula aplikasi SIMBARA, yang awalnya khusus digunakan untuk pembenahan tata kelola Batubara, dan akan dijadikan sebagai back-end system yang mengintegrasikan data komoditas minerba di hulu. Di tahun 2023, Kemenko Marves bersama Komisi Pemberantasan Korupsi, Kementerian Keuangan, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan menyelesaikan Peraturan Presiden untuk implementasi dan eksekusi SIMBARA.
Lalu, mengenai pengadaan barang dan jasa (PBJ) pemerintah merupakan salah satu penggerak perekonomian nasional. “Dengan mengimplementasikan amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2022 terkait Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk UMKM dalam Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, maka juga akan menjadi penggerak untuk penyediaan lapangan kerja seluas-luasnya dan upaya penguatan pencegahan korupsi PBJ melalui digitalisasi,” ucap Menko Luhut.
Baca Juga: Kemenhub Gelar Posko Pemantauan dan Pengendalian Transportasi
Saat ini, PBJ salah satunya telah diterapkan melalui e-catalogue. Di sana sudah tersedia 2,3 juta item, dan tahun ini kami menargetkan Rp400 triliun produk dalam negeri harus masuk dalam e-catalogue. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah tersebut sama dengan penyediaan dua juta lapangan kerja dan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 1,7 persen.
Artikel Terkait
APNI ingatkan Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Pemegang IUP Harus Terdaftar di Kementerian ESDM
Raih Kinerja Keuangan Positif, CEO Bank DKI Fidri Arnaldy Raih Indonesia Most Acclaimed CEO Award 2022
USAHID Beri Pendampingan Usaha Kecil Masyarakat Terdampak Gempa Cianjur
Tahun Depan, Perekonomian Jabar Tumbuh Bakal Cerah
Rayakan Ulang Tahun ke-127, Ini Pesan Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk BRI
Dana Bergulir Berbasis Klaster Koperasi, Tumbuhkan Ekonomi Masyarakat
Bazaar Sembako Murah OK OCE Bantu Masyarakat
Pemerintah Harus Cepat Turunkan Inflasi
INNOKIN Raih Penghargaan Ecigclick Awards 2022
Tingkatkan Perekonomian Syariah Indonesia, BPKH Beri Penghargaan Kepada Mitra Bank Syariah