2023, Sembilan Proyek Infrastruktur Ketenagalistrikan di Jawa Bagian Tengah Siap Digaskeun

- Sabtu, 31 Desember 2022 | 16:07 WIB
Djarot Hutabri EBS (kiri)
Djarot Hutabri EBS (kiri)

+ Termasuk SUT KIT Batang-Weleri Untuk Kawasan Industri Terpadu Batang

jakarta.suaramerdeka.com - Usai sukses menuntaskan18 proyek di sepanjang tahun lalu, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (PLN UIP JBT) bersiap kembali untuk gaspol melanjutkan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Tahun 2023. Sebanyak 9 paket kontrak siap segera dilaksanakan mulai awal tahun depan.

Itu di antaranya pembangunan SUTT 150 kV Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang - Incomer (Batang New - Waleri), Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV KTT Data Center (Deltamas - THK), SUTT 150 kV KTT Data Center (Deltamas - KIIC), SUTT 150 kV Teluk Jambe II - Telukjambe, Penyelesaian Rekonduktoring SUTT 150 kV Kosambi Baru - Tx New Sukatani, Rekonduktoring SUTT 150 Rancaekek - Sunyaragi Section 3, Gardu Induk (GI) 150 kV KIT Batang, GI 150 kV Teluk Jambe II, serta Extension 2 LB GI 150 kV Teluk Jambe arah Telukjambe II.

Sebelumnya, proses penandatanganan perjanjian pekerjaan pembangunan jaringan transmisi dan gardu induk dengan sejumlah mitra dilakukan di Kantor PLN UIP JBT, Jumat (30/12/2022).

Menurut General Manager PLN UIP JBT, Djarot Hutabri EBS, fokus kesembilan proyek tersebut adalah untuk mendukung peningkatan keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali serta memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan. "Terutama terhadap peningkatan layanan kepada pelanggan KTT (Konsumen Tegangan Tinggi),” tandas Djarot dalam keterangan yang diterima.

Baca Juga: Malam Ini, Labuan Bajo Rayakan Pergantian Tahun dengan Konser Internasional Pertama

Dari jumlah proyek tersebut, sebanyak 7 pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan itu bakal memberikan pasokan listrik ke berbagai kawasan industri guna mengimbangi sektor ekonomi yang terus bertumbuh seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, Kawasan Industri Deltamas Bekasi, dan Kawasan Industri Surya Cipta Karawang.

Dua lainnya, yaitu Rekonduktoring SUTT 150 kV Kosambi-Sukatani diproyeksikan untuk langkah evakuasi produksi energi pembangkit dan peningkatan keandalan pasokan listrik sedangkan Rekonduktoring SUTT 150 Rancaekek-Sunyaragi yang dilakukan dalam rangka peningkatan keandalan jalur looping subsistem Mandirancan dengan Bandung Selatan.

"Listrik itu ibarat nafas bagi pertumbuhan ekonomi dan industri. Kerjasama ini menjadi langkah PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik terutama dalam rangka pemulihan ekonomi pasca Pandemi Covid-19. Dengan semakin andalnya kelistrikan, operasional bisnis akan makin baik dan bisa menyerap banyak tenaga kerja lokal,” jelas Djarot.

Baca Juga: Piala AFF 2022: Akumulasi Kartu! Jordi Amat Absen Lawan Filipina, STY Tidak Khawatir

Selama proses pengerjaan proyek tersebut, PLN UIP JBT mengedepankan koordinasi dan kerja sama baik dengan masyarakat sekitar maupun stakeholder terkait lainnya, agar seluruh tahapan dapat berjalan dengan lancar.

Keamanan personil juga menjadi prioritas utama, sehingga dalam setiap pelaksanaan pekerjaan, seluruh tim menjaga dan mengutamakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Kendati demikian, sejumlah tantangan harus dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi pembangunan.

PLN sendiri berkomitmen untuk terus berupaya memberi pelayanan yang ekstra kepada masyarakat. Salah satu tantangan kami adalah pembangunan di medan yang menantang, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk memitigasi berbagai risiko yang mungkin muncul agar tidak mengganggu penyaluran listrik maupun aktivitas lainnya," tandas Djarot Hutabri EBS.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 16:54 WIB
X