Koalisi KIB dan PDIP Terjadi Bila Usung Ganjar-Airlangga

- Kamis, 12 Januari 2023 | 22:12 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan kader PDIP Ganjar Pranowo. (Dok)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan kader PDIP Ganjar Pranowo. (Dok)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hingga saat ini, KIB masih beranggotakan Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan dan juga Partai Amanat Nasional.

"Semua kemungkinan selalu ada," kata Ketua Umum Golkar Airlangga. Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, koalisi antara KIB dan PDIP mungkin saja terjadi.

"Kalau keduanya mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Dengan begitu Airlangga bisa menjadi calon wakil presiden (cawapres)," ujarnya.

Sebab, kalau yang dicapreskan adalah Ganjar, maka bisa ketemu. Dimana KIB bisa bertemu dengan PDIP, karena semua orang tahu bahwa 'pemilik' KIB adalah Presiden Joko Widodo.

"Bagaimanapun, PDIP menunggu arahan Pak Jokowi untuk capres. Berbeda ceritanya jika PDIP memilih Puan Maharani sebagai capres, maka koalisi tidak akan terbentuk," tandasnya.

Perbedaan
Sebab, KIB malah bisa jadi mengusung Ganjar sebagai capres. Dengan sikap tersebut, ada perbedaan antara PDIP dan Golkar sebagai inisiator partai politik (parpol) yang menolak sistem pemilu proporsional tertutup.

"Dan itu sebagai hal yang wajar. Namun selalu ada kesempatan berkoalisi, jika hendak mengusung capres yang sama dan juga jelas deal politiknya," tegas dia.

Selain itu, saat ini ada nama yang muncul, yaitu Erick Thohir. Memang jika dari internal KIB ada Airlangga.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan ada dua faktor yang mungkin membuat koalisi tersebut bisa terwujud. Pertama, Golkar tidak memiliki tokoh potensial yang bisa diusung sebagai capres.

"Nama Airlangga Hartarto yang menjadi capres dari Golkar, ternyata lebih berpeluang mengisi posisi cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal," ucapnya.

Dedi juga menilai, parpol anggota KIB yang lain yakni PPP dan PAN, juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres. Dimana Airlangga dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres.

Parpol Lain
Artinya, kata dia, potensi Golkar untuk mencari capres tentu dari parpol yang lain. Karena, tidak mungkin juga disuplai oleh PAN atau bahkan PPP.

"Faktor kedua adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda. Kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi, sekaligus keduanya juga tidak mempunyai rekam konflik," ungkapnya.

Maka kemudian menjadi mungkin bila PDIP berkoalisi dengan Golkar. Dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 16:54 WIB
X