SOLO, Jakarta.Suaramerdeka.com- Akhirnya mimpi saya mempertemukan dua band ini diijabah Allah SWT. 10 Maret 2023 akan menjadi peristiwa penting industri musik Indonesia. Pertemuan kedua antara Deep Purple dan God Bless akan terealisasi dengan ijin Allah. Tiket akan mulai dibuka hari minggu 15 Januari jam 09.00 pagi di www.deeppurpleindonesia.com.
Allahumma Soldout.
Demikian dikatakan Anas Syahrul Alimi, Promotor Rajawali Indonesia saat memastikan, atas ijin Allah SWT, kembalinya Deep Purple menggelar konser keduanya di Indonesia pada tanggal 10 Maret 2023, mendatang.
Setelah sebelumnya, pada tahun 1975 Deep Purple menggelar konser kali pertamanya di Jakarta. Sekaligus dicatat sebagai konser band internasional pertama dan terbesar sepanjang sejarah pertunjukan musik hidup di Indonesia.
Saat itu God Bless menjadi band pembuka, dan momen itu, oleh Anas akan kembali diulang dan dihidupkan lagi di Edutorium UMS Solo, dalam konser Deep Purple “World Tour 2023”.
Ya, sejarah mencatat, pada 4-5 Desember 1975 di Stadiun Utama Senaya, Jakarta. Atau sekarang bernama Gelora Bung Karno (GBK), Deep Purple berhasil membangunkan kegilaan penikmat musik heavy metal Indonesia, sekaligus menerbitkan catatan tidak mengenakkan bagi perjalanan panjang Deep Purple.

Saat itu, konser yang digagas oleh Majalah Aktuil dan Buena Ventura Group, dengan menjual tiket kelas III seharga Rp1000,-, Kelas II Rp2000,- Kelas I Rp3000,-. Sedangkan VIP B Rp5000,- dan VIP A Rp7500,-. berhasil mendatangkan lebih dari 100 ribu penonton, di hari pertama pertunjukannya. Dan terulang kembali di hari kedua. Bahkan diklaim lebih banyak jumlahnya.
Kiwari, tiket presale konser yang diinisiasi Rajawali Indonesia selaku promotor dengan dukungan Bank Jateng dan Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka, dijual dengan harga untuk kelas Green A Rp.1.000.000,- Green B Rp500.000,- dan untuk kelas Festival Rp750.000,-. Serta Purple seat Rp2.000.000, dan Rp2.500.000, lalu Super Purple dan lounge Rp2.500.000, dan Rp3.500.000.
Dengan hanya menjual tiket sebanyak 9000 tiket dari kapasitas gedung 10.000 penonton, Anas berikhtiar akan memberikan pengalaman yang lain bagi penonton setia juga penikmat baru Deep Purple dan God Bless.
48 tahun lalu, Deep Purple saat menggebrak Jakarta diawaki David Coverdale (vokal), Tommy Bolin (gitar), Glenn Hughes (bass), Jon Lord (keyboard), dan Ian Paice (drum). Sedangkan God Bless diperkuat Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Jockie SP (keyboard), dan Teddy Sudjaya (drum).
Kini, Deep Purple diperkuat Ian Gillan (vokal), Roger Glover (bass), dan Ian Paice (drum), serta Don Airey (keyboard) dan Simon McBride (gitar). Sedangkan God Bless kiwari dipunggawai Achmad Albar (vokal), Ian Antono (gitar), Donny Fattah (bass), Abadi Soesman (kibor) dan Fajar Satritama (drum).

Kala itu, Deep Purple memang benar-benar menjadi magnit bagi penonton musik dunia, juga Indonesia. Maklum, Purple pada masanya adalah salah satu dari tiga band heavy metal yang ditabalkan bersama Led Zeppelin, dan Black Sabbath sebagai "unholy trinity". Atau "trinitas yang tidak suci" musik pemekak telinga, meski ironisnya belum pernah mendapatkan Grammy Award.
Dengan tetap mempertahankan God Bless sebagai pembuka Deep Purple, Anas berharap konser nanti sekaligus akan menjadi konser reuni.
Artikel Terkait
Adab dan Etika Politisi
Kuda Hitam Pilpres 2024.
Keniscayaan untuk Gus Yaqut.
Satria Piningit, Di Mana Kau Berada.
Indonesia dan 100 Tahun NU.