jakarta.suaramerdeka.com - Ibarat kompetisi sepakbola, tiga figur Capres papan atas tak bermasalah dalam mengamankan laga kandang. Lain halnya saat tandang, bisa moncer, kadar elektabilitas yang sudah jadi modal itu, bakal terasa lebih "nendang".
Ketiga Capres papan atas itu Menhan yang juga Ketum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Dalam hasil survei terbaru Lembaga Survei Nasional (LSN) atas kompetisi ketiganya di Pulau Jawa yang dirilis Sabtu (14/1/2023), Prabowo mampu mempertahankan keunggulannya di Jabar dengan menyakinkan. Dukungannya mencapai 58,4 persen. Dia melanjutkan tren serupa pada Pilpres 2014 dan 2018.
Demikian pula Ganjar. Politisi PDI Perjuangan itu dominan dengan sokongan 56,6 persen responden sehingga mampu menjaga Jateng sebagai "kandang banteng". Sedangkan Anies menguasai wilayah yang pernah dipimpinnya dengan raihan 40,5 persen.
Survei LSN itu digelar pada tanggal 2 -11 Januari 2023 di 6 provinsi yang ada di Pulau Jawa. Jumlah sampel sebanyak 810 responden melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error plus minus 3,44 persen dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95 persen.
Lantas bagaimana peta ketiganya di tiga provinsi lainnya di Pulau Jawa? Kecenderungannya, ada sejumlah figur mempunyai keunggulan dalam mengamankan hasil Pemilu 2024.
Prabowo misalnya unggul di Banten dengan dukungan 48,6 persen disusul Anies (29,7) dan Ganjar (18,9). Untuk DIY, Ganjar terdepan dengan 39,5 persen, Prabowo 35,6 persen dan 22,5 persen. Sedangkan Jatim, menampilkan ketatnya raihan Prabowo (42,1 persen) dan Ganjar (41,9) sementara Anies 13,5 persen.
Baca Juga: Giliran Dieng Naik Status Menjadi Waspada, Jangan Dekat-dekat Kawah Sileri & Timbang
Karenanya, peta ke depan akan menentukan. Dalam kaitan itu, Peneliti Senior LSN, Dr Gema Nusantara Bakry justru menilai ada kecenderungan suara Ganjar dan Anies stagnan. Sejumlah hal ditengarai sebagai faktor.
"Untuk Ganjar, persepi publik terhadap kinerjanya kurang maksimal terutama dalam mengantisipasi banjir di sejumlah wilayah Jateng. Kemudian kasus dana Baznas untuk beberapa kader partainya dinilai publik tidak tepat," jelasnya dalam keterangannya secara daring.
Sedangkan Anies dinilai intensitas eksposurenya menurun di medsos dan media mainstream sehingga keseriusannya maju ke Pilpres mendatang dipertanyakan. "Belum lagi, kisruh internal 'koalisi perubahan' antara elite Nasdem dan Demokrat terkait Cawapres untuk Anies," jelasnya.
Baca Juga: Miss Universe Minta Maaf, Dikritik Netizen Sebut Salah Nama Miss Kirgistan di Babak Preliminary
Artikel Terkait
Prabowo Sebut Keberadaan Persis Penting untuk Bela Negara
Soal Klaim Pembangunan, Prabowo: Bangsa Kita Memang Susah Mengapresiasi
Diperhitungkan Prabowo, Ridwan Kamil Tak Mau Ge-er
SSI: Prabowo Tinggal Tunggu Lawan di Pilpres 2024
Nama Prabowo, Ganjar, dan Anies Makin Mengerucut, Sisa Waktu 14 Bulan Jelang Pilpres Bisa Menentukan
Dipasangkan Sebagai Pendamping Prabowo, Ganjar, atau Anies, Nama Ini Selalu Teratas
Di Jabar, Prabowo & Anies Bersaing Ketat, RK & Ganjar Justru Mampat
Peringati HUT Ke-66 LVRI Beri Penghargaan Bintang LVRI Kepada Menhan Prabowo Subianto
Hasil Survei LSN: Jatim Jadi Arena Pertempuran Paling Sengit Prabowo-Ganjar, Anies Hanya Berjaya di Jakarta