Pemilih Rasional Meningkat di Pemilu 2024

- Senin, 16 Januari 2023 | 21:55 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Kominfo, Nurul Arifin. (Dok. Partai Golkar)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Bidang Kominfo, Nurul Arifin. (Dok. Partai Golkar)

Pemilih yang dimobilisasi atau dibeli, masih banyak. Dimana mereka dimobilisasi lalu dibeli. Mayoritas pemilih yang belum rasional, juga menjadi penyebab maraknya politik uang.

Masyarakat Indonesia juga belum memilih berdasarkan visi misi, ide gagasan dan program. Akan tetapi lebih parah lagi dimobilisasi.

"Karena itulah pemilu kita banyak money politics yang TSM (terstruktur, sistematis, masif). Itu terjadi pada setiap pemilu secara terus-menerus. Bahkan 2024 juga akan semakin masif," ungkapnya.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam mengatakan, adalah sebuah kebanggaan bagi Golkar mengusung Airlangga sebagai capres di Pemilu 2024. Karena, Golkar memang sudah seharusnya begitu.

Menguatkan
Dimana Golkar harus fight mengusung ketumnya untuk maju capres atau cawapres. Paling tidak, itu akan menguatkan kebanggaan kader dan juga internal Golkar serta memperbesar coat tail effect.

"Sebagai Menko Perekonomian, Airlangga cukup impresif dan kinerjanya bagus. Saya pikir untuk posisi cawapres, Airlangga masih kompetitif," ucapnya.

Peneliti senior di Surabaya Survey Center (SSC) itu mengatakan, Golkar merupakan partai ketiga terbesar di Indonesia. Suaranya cukup besar untuk mendukung ketumnya maju sebagai capres.

"Namun memang perlu dipertimbangkan posisi cawapres. Jika melihat elektabilitas Airlangga, memang tidak cukup kompetitif untuk capres," tukasnya.

Jadi, ikhtiarnya bisa di geser untuk bersaing di posisi cawapres.

 

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Saat Mega Merapihkan Kopiah Ganjar Pranowo

Selasa, 6 Juni 2023 | 15:03 WIB
X