Pandemi Covid-19 Makin Mereda, Vaksin Indovac Justru Bisa Tampil Beda

- Minggu, 22 Januari 2023 | 11:00 WIB
Dirut Bio Farma, Honesti Basyir
Dirut Bio Farma, Honesti Basyir

SUBANG, jakarta.suaramerdeka.com - Bio Farma tak khawatir dengan keberadaan vaksin produksinya, Indovac yang muncul di saat-saat pandemi Covid-19 menuju akhir.

Menurut Dirut Honesti Basyir, pihaknya justru tengah menyiapkan peran baru dari vaksin full buatan dalam negeri itu.

"Dan ini bukan semata bisnis tapi kaitannya dengan ketahanan kesehatan nasional," tandasnya di Ciater, Kabupaten Subang, Jumat (21/1/2023) malam.

Langkah tersebut memang tak terlepas dari dinamika tantangan kesehatan mendatang. Khusus Covid-19, sekali pun sudah mereda, kewaspadaan terhadap penyakit tersebut tak bisa diabaikan.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Liverpool vs Chelsea Imbang, Situasi Makin Sulit Tembus Papan Atas Klasemen

Pengendalian tetap perlu dilakukan mengingat potensi ancamannya tetap ada. Honesti mencontohkannya seperti penggunaan vaksin meningitis untuk melindungi jemaah dari radang selaput otak yang bisa berujung fatal.

"Bisa jadi persyaratan untuk traveling seperti meningitis meski beberapa dicabut, tapi ini tinggal disesuaikan, dalam artian prioritasnya," katanya.

Langkah yang siap dilakukan Holding BUMN Farmasi itu di antaranya dengan menjadikan Indovac sebagai vaksin multistrain. Efikasi Indovac sendiri bisa diandalkan untuk menghadapi varian Wuhan, Delta, hingga Omicron termasuk varian baru.

Baca Juga: Ada Flare Berujung Denda, Persib Larang Pelaku Nye-tadion Seumur Hidup

Dalam pengembangannya, Indovac bakal pula digabung dengan vaksin flu yang sudah diproduksi Holding BUMN Farmasi sehingga kehadirannya makin mempunyai nilai tambah.

Tak hanya itu, Honesti pun mengingatkan bahwa vaksin Covid-19 bagi anak dan remaja belum banyak yang tersedia. Karena itu, pihaknya tengah pula mengejar proses pengujian dan izin dari otoritas terkait dengan kemampuan vaksin tersebut dalam pemenuhannya.

Saat ini, vaksin berplatform protein subunit rekombinan itu bisa digunakan untuk kebutuhan dosis primer (sebanyak dua dosis) dan dosis lanjutan. Presiden Jokowi menggunakan dosisnya saat booster kedua. Hingga akhir tahun lalu, Indovac ditargetkan diproduksi hingga 5 juta dosis.

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Pemerintah Apresiasi Gelaran BNI Java Jazz 2023

Senin, 5 Juni 2023 | 16:54 WIB
X