JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Bukan Imlek namanya kalau tidak dipenuhi dengan warna merah. Perayaan Imlek di tahun ini jatuh pada Minggu (22 Januari 2023). Pernak-pernik, petasan, lampion, barongsai, dan angpao dengan aksen berwarna merah mudah ditemui saat pergantian tahun baru masyarakat Tionghoa.
Imlek diidentikkan dengan warna merah, masyarakat Tionghoa mengaitkan warna merah menjadi warna keberuntungan, kesenangan, keberhasilan, dan pembawa nasib baik.
Berdasarkan cerita di masa lampau, saat perayaan Imlek terdapat sosok monster yang meneror, menyerang, dan menculik penduduk desa di tahun baru. Monster setengah banteng dengan kepala singa takut dengan tiga hal api, kebisingan, dan warna merah.
Nian bisa dikalahkan dengan tiga hal tersebut. Sejak saat itu, warna merah dianggap sebagai warna keberuntungan saat Imlek.
Seperti yang dikatakan budayawan sekaligus peneliti, David Kwa, warna merah memiliki makna bagi masyarakat Tionghoa yang artinya lambang kebahagiaan. Perayaan Imlek dengan serba-serba warna merah, masyarakat Tionghoa percaya, pada tahun baru mereka akan mendapatkan kebahagiaan selalu.
David Kwa menjelaskan, bahwa warna merah merupakan unsur dari “yang”. Warna merah yang juga warna panas, warna matahari, api diharapkan dapat memberikan suasana kebahagiaan.
Baca Juga: Epson Dalam Proyeksi Proyektor, Simak Rekomedasi Terbaiknya! : Unveil The Stunning Performance
Maka dari itu, merah menjadi warna yang selalu ada dalam perayaan Imlek bagi masyarakat Tionghoa ataupun masyarakat yang merayakan Imlek.
Artikel Terkait
Menteri Basuki Resmikan Sejumlah Infrastruktur Kerakyatan di Magelang
Presiden Jokowi Ikuti Jalan Sehat Menuju 1 Abad NU
Kantongi Sertifikat Laik Operasi, Jalan Tol Semarang – Demak Seksi 2 Siap Beroperasi
PLN Siap Tambah Pasokan Listrik 110 MVA ke PT Huadi Nickel Alloy Indonesia
Pasca Pandemi, Masa Bulan Madu Akan Isu Kesehatan Segera Habis, Bio Farma Tak Mau Kehilangan Momentum