BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Diagnostik kit CerviScan yang merupakan pendeteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV), penyebab kanker serviks tak lama lagi segera dirilis.
Kehadiran diagnostik kit itu diharapkan memberikan kenyaman kepada perempuan yang hendak melakukan skring karena dilakukan dengan metode pengambilan urine. Urine tersebut kemudian diperiksa di laboratorium menggunakan alat PCR.
Menurut Dirut Holding BUMN Farmasi, Honesti Basyir, kehadiran CerviScan diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan bagi perempuan Indonesia.
“Kanker serviks sendiri merupakan sillent killer karena gejalanya baru diketahui setelah stadium lanjut. Untuk itu perlu pencegahan dan deteksi dini untuk diketahui lebih awal penyakitnya sehingga tidak terlambat ditangani. Jadi CerviScan ini hadir untuk menjadi salah satu solusi bagi wanita dan para ibu yang ragu melakukan pemeriksaan karena rasa takut," katanya dalam keterangannya, Senin (23/1/2023).
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Makin Mereda, Vaksin Indovac Justru Bisa Tampil Beda
Lebih dari itu, kehadiran diagnostik kit itu bisa meningkatkan angka skrining kanker serviks. Mengutip data Global Cancer Observatory, hanya 5 persen wanita yang melakukan skrining kanker serviks.
Masih dari sumber yang sama, dari sekian banyak jenis kanker, kanker leher rahim atau yang dikenal dengan nama kanker serviks, menempati urutan kedua tertinggi di Indonesia. Lebih dari 80 wanita Indonesia disebut terdiagnosis kanker serviks setiap hari-nya, bahkan dalam 120 menit dua wanita Indonesia meninggal karena jenis kanker ini.
Kurangnya informasi mengenai kanker serviks dan ketakutan menjalani skrinning menjadi hambatan dalam pencegahan dan penanganan kasus kanker serviks.
Baca Juga: Cuti Bersama, Presiden Jokowi Bersama Jan Ethes & La Lembah Kunjungi Solo Safari
Karenanya, terobosan yang merupakan produk karya anak bangsa, berupa diagnostik kit berbasis PCR untuk deteksi dini terhadap Human Papillomavirus (HPV) yang merupakan penyebab kanker serviks bisa jadi solusi.
Bio Farma sendiri sudah melakukan uji klinis kepada 900 subjek dengan melakukan tes urine pada pagi hari, dan juga bisa mendeteksi meski pun urinenya bukan yang fresh. Sedangkan untuk hasil tes menggunakan metode PCR yang peralatannya sudah banyak tersebar sejak pandemi Covid-19.
"Uji klinis dilakukan di laboratorium yang sudah direkomendasikan oleh dokter maupun inisiatif sendiri," kata Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma, Fitri Puspadewi.
Baca Juga: Kemenhub Menyambut Baik Penerbangan Perdana Rute Shenzen - Denpasar
Dalam kaitan itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bio Farma, Sri Harsi Teteki berharap perempuan Indonesia harus lebih peduli terhadap kesehatan diri. Pihaknya mensosialisasikan pula bahaya kanker serviks dengan menggelar talkshow yang diawali dengan funbike dengan titik keberangkatan di Bio Farma Bandung menuju Gedung Sate.
“Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para wanita dapat mengenal secara dalam mengenai kanker rahim. Sebagai perempuan Indonesia harus terus melindungi diri dengan menjaga kesehatan”ungkap Sri Harsi Teteki.
Artikel Terkait
Setelah Berhasil Produksi IndoVac, Presiden Minta Menteri Kesehatan dan Menteri BUMN dorong Bio Farma Terus Be
Bio Farma Kembali Meraih Penghargaan Primaniyarta di Ajang Trade Expo Indonesia ke-37
Hari Kesehatan Nasional 2022 : Bio Farma Apresiasi Kunjungan 250 Tenaga Kesehatan Teladan
Bio Farma Kembangkan Medbiz, Belanja Produk Farmasi Langsung dari Berbagai Distributor Resmi
FastBio RBD dan VaccarBio Produk Terbaru Bio Farma di Penghujung Tahun 2022
Ditunjang Transfer Teknologi, Bio Farma Bakal Bikin Vaksin Kanker Servik Lokal
Kali Ketujuh, Bio Farma Raih Proper Emas Untuk Konsistensi dalam Pengelolaan Lingkungan
Tahun 2023, Ajang Pembuktian Bio Farma sebagai Dancing Giant Industri Life Science
Meriahkan Harlah BPOM, Bio Farma Gelar Produk Digital Termasuk Saat Penanganan Covid-19
Pasca Pandemi, Masa Bulan Madu Akan Isu Kesehatan Segera Habis, Bio Farma Tak Mau Kehilangan Momentum