Bergabungnya Sejumlah Nama Besar ke Golkar Bukti Kepemimpinan Airlangga Menjanjikan

- Senin, 23 Januari 2023 | 21:20 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil.. (Dok. Partai Golkar)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Umum Bidang Penggalangan Pemilih Ridwan Kamil.. (Dok. Partai Golkar)

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) dan mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo (Pakde Karwo) menjadi kader Partai Golkar, menjadi fenomena politik yang jamak terjadi.

"Biasanya ketua umum partai memegang peranan besar untuk mengundang seorang tokoh untuk bergabung dalam partai tersebut. Atau, migrasi para tokoh untuk masuk karena diajak ketum," kata Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad, Senin (23/1).

Pakar komunikasi politik Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menjelaskan, migrasi tokoh ke Golkar sekaligus menjadi bukti partai berlambang beringin itu masih dilihat menarik dan menjanjikan. Selain itu menunjukkan Golkar masih punya daya tarik di mata tokoh.

"Artinya, sebagai sebuah organisasi, Golkar masih dipandang cukup menjanjikan. Di sisi lain, migrasi tersebut juga terjadi akibat tidak adanya tokoh dominan di Golkar," ujarnya.

Sehingga, setiap tokoh boleh jadi punya kesempatan untuk berkembang. Karena di Golkar tidak ada tokoh utama, dominan, tidak yang sangat kuat secara elektoral.

"Itu kelemahan tapi kelebihan. Golkar menjadi partai terbuka, seperti perusahaan Tbk. Meski menarik bagi tokoh, Golkar juga punya tantangan lain," tandasnya.

Tantangan
Dimana semakin banyak tokoh bergabung, maka semakin membutuhkan pengelolaan yang apik. Apalagi terkait dengan Pilpres 2024.

"Selain itu, semakin banyak bergabungnya para tokoh menjadi tantangan bagi Golkar untuk mengelola berbagai kepentingan. Termasuk strategi yang diperlukan dalam konteks pileg maupun pilpres," tegasnya.

Sementara itu, Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, Golkar membuka kesempatan yang setara bagi kader mereka. Termasuk kader baru, putra daerah Emil dan Pakde Karwo.

“Dengan bergabung dengan Golkar, mereka memiliki posisi yang sama dengan elit lain, yang suaranya didengar. Pakde Karwo pindah dari Demokrat yang sangat kuat dengan profil mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)," jelasnya.

Sementara Golkar, kuat di bawah kepemimpinan Ketum Airlangga Hartarto dan kerja kader-kader mereka. Ini yang membuat Pakde Karwo dan Emil merapat ke Golkar.

"Mereka melihat di Golkar sistem bukan figur, bukan personal, semuanya setara. Kehadiran dua putra daerah juga diharapkan dapat mendongkrak elektoral partai sekaligus Airlangga," ungkapnya.

Menguntungkan
Bergabungnya mereka juga menguntungkan Golkar. Karena Golkar membutuhkan tokoh lokal, yang memiliki pengaruh. Sehingga, mereka kemudian diberikan jabatan atau previlege.

"Kepemimpinan Airlangga membuka ruang bagi putra daerah untuk berkarya. Pakde Karwo dan Kang Emil mendapatkan manfaat jangka panjang dengan bergabung bersama Golkar," imbuhnya.

Halaman:

Editor: Arif Muhammad Iqbal

Tags

Terkini

Jokowi Penentu Konstelasi dan Pemenang Pilpres 2024

Selasa, 21 Maret 2023 | 17:12 WIB
X