Perayaan Tahun Baru Imlek, Pemerintah Ajak MATAKIN Ikut Atasi Kemiskinan Ekstrem di Indonesia

- Kamis, 26 Januari 2023 | 22:25 WIB
Para pengurus MATAKIN dan sejumlah pejabat negara berfoto bersama di Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tingkat Nasional di Sasana Kriya TMII Jakarta, Kamis (26/1/2023)  (MATAKIN)
Para pengurus MATAKIN dan sejumlah pejabat negara berfoto bersama di Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tingkat Nasional di Sasana Kriya TMII Jakarta, Kamis (26/1/2023) (MATAKIN)

JAKARTA- Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) menggelar Perayaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili Tingkat Nasional di Sasana Kriya TMII Jakarta, Kamis 26 Januari 2023.

Tema yang diambil pada kegiatan ini adalah "Teraturnya Negara Sesungguhnya Berpangkal pada Keberesan dalam Rumah Tangga".

Turut hadir pada acara tersebut, antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum MATAKIN Xs. Budi S. Tanuwibowo.

Baca Juga: Jaga Demokrasi, Golkar Kembali Tolak Sistem Pemilu Tertutup

Dalam sambutannya, Muhadjir Effendy mengatakan bahwa tema yang diangkat pada perayaan Imlek tahun ini sangat relevan dalam situasi sekarang, dimana ketika era keterbukaan yang sangat ekstrem, era digital yang memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berekspresi dan siapapun dapat informasi nyaris tak terbatas, maka menjaga ketahanan keluarga adalah cara satu-satunya.

"Dari kondisi ini, kita punya tanggungjawab untuk menyelamatkan keluarga dari neraka, baik neraka dunia atau akhirat," kata Muhadjir Effendy.

"Ketika neraka dunia menerpa keluarga, maka namanya harta, kedudukan dan cita-cita tidak ada maknanya sama sekali karena semua dilibas oleh neraka itu tadi," imbuhnya.

Baca Juga: Film Kiko In the Deep Sea Siap Edar 23 Februari 2023

Dalam kaitan dengan keluarga, lanjut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini, pemerintah saat ini sedang memberikan perhatian yang sangat serius, yaitu kemiskinan ekstrem yang ada di Indonesia.

Menurut Muhadjir, jumlah kemiskinan ekstrem di Indonesia sekarang mencapai 2,7 persen atau 1 juta 400 keluarga. Dijelaskan, kemiskinan akan jadi sumber dari berbagai macam ketidakberesan. Perilaku yang sebetulnya bisa terhindar, kalau menghinggapi orang miskin, maka itu akan terjadi dengan menghalalkan semua hal.

"Maka, Khonghucu untuk serta memberikan kepedulian dengan bergotong royong untuk mengatasi kemiskinan ekstrem ini," katanya.

Baca Juga: Cara Menjaga Kesehatan Tubuh

Lebih lanjut, Muhadjir juga memastikan kalau pemerintah telah mendata keluarga miskin di Indonesia dan sudah sesuai by name by address, siapa yang miskin dan ada di mana. Menurut dia, mayoritas warga miskin tinggal di desa-desa.

"Tentu saja tidak cukup penanganan dari pemerintah saja walau sudah bekerja keras. Itu akan bisa diselesaikan masalahnya apabila warga saling bahu membahu. Jadi kalau seandainya MATAKIN akan melakukan kegiatan bakti sosial atau pengabdian masyarakat untuk menghapus kemiskinan ekstrem, cukup datang ke desa," terangnya.

Halaman:

Editor: Fauzan Jazadi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kreatifitas di Dunia Digital adalah Kunci.

Senin, 27 Maret 2023 | 20:51 WIB

Begini Kiat Aman Berdonasi di Platform Digital

Senin, 27 Maret 2023 | 17:02 WIB
X