BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Pemprov Jabar tengah berupaya mengangkat potensi sumber daya kuliner yang diklaim luar biasa. Saat ini, produk-produk yang muncul cenderung stagnan.
"Untuk kegiatan Posyandu misalnya, kecenderungannya yang diberikan kacang hijau dan telur terus," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jabar, Atalia Praratya pada Jabar Punya Informasi (japri) bertajuk "Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal" di Bandung, Selasa (31/1/2023).
Di luar itu, tren jajanan yang tersohor di antaranya berbahan tepung tapioka seperti seblak atau cireng berikut varian turunannya. Karenanya, pihaknya ingin mengembangkan bahan pangan lainnya yang disebutnya berlimpah.
Dengan kreasi baru, pihaknya optimis keberadaannya bisa menarik atensi masyarakat. Caranya, Atalia berkerjasama dengan Disperindag menggelar festival makanan berbahan baku lokal di Bandung pada 2-5 Februari 2023.
Baca Juga: Ini Dia Bidadari Voli Jakarta Pertamina Fastron Azzahra Dwi Febyane, Netizen: Ter Gendis gendis
Pihaknya membuka ruang bagi peserta dari 27 kabupaten dan kota di Jabar untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut. Penekanannya, produk baru yang diolah itu cukup dari sisi kebutuhan gizi.
"Produknya diharapkan beragam, berimbang, sehat, dan aman. Jadi tak hanya makanan itu bisa mengenyangkan saja, padahal gizinya kita butuhkan pula," kata istri Gubernur Ridwan Kamil itu.
"Jadi saya kira ini akan menjadi sebuah momen penting, bagaimana kita bisa menemukan ide dan kreasi baru, yang mana ide kreasi ini akan kita bisa dorong sedemikian rupa sehingga memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," imbuh Atalia.
Baca Juga: Layanan Next Big Thing Mesti Terus Disempurnakan, Biar Tak Jadi Tamu di Kandang
Kadisperindag Jabar, Iendra Sofyan menambahkan pihaknya mendorong diversifikasi pangan melalui pemberdayaan produk lokal. Bentuknya berupa makanan olahan jadi.
"Kita ingin kedepankan keseimbangan, terutama produk makanan yang dihasilkan itu memang healthy, dan kandungannya yang seimbang," jelasnya.
Terlebih dalam event tersebut, pihaknya menggelar pula lomba pengemasan produk. Pasalnya, faktor kemasan tak bisa diabaikan dalam merebut pasar karena berkaitan dengan kualitas produk, masa keandalan produk, hingga nilai kandungan produk.
Artikel Terkait
Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna, Tingkatkan Produksi Lumbung Pangan Terbesar di Jawa Barat
Kementan Lakukan Monitoring Pangan Jelang Tahun Baru 2023 di Provinsi Sumatera Selatan
Dukung Ketahanan Pangan, Polda Sumut Panen Perdana Jagung dan Cabai Merah
Pelatihan Pembuatan Vertical Garden, Desa Sehat Berhasil Bantu Ketahanan Pangan
Bongkar Muat Cepat, KIP Dukung Kelancaran Distribusi Pangan RI
Food Station Lanjutkan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan 2023
Perlu Kolaborasi untuk Redam Gejolak Harga Pangan
Upaya PPI Memajukan Pangan Indonesia melalui Warung Pangan
Kolaborasi TPIP Dan TPID Mampu Redam Gejolak Harga Pangan Pasar
EG dan DEG Bahayakan Kesehatan Anak, PDUI Minta Masyarakat Bijak Pilih Kemasan Pangan