JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) diperkirakan belum akan mengumumkan siapa calon presiden (capres) - calon wakil presiden (cawapres) mereka. Sebab, KIB yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan, masih perlu mematangkan kandidasinya.
"Saya kira KIB juga sedang mematangkan soal siapa kira-kira kandidat capres dan cawapres yang akan mereka usung," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Selasa (31/1).
Padahal, lanjutnya, KIB adalah koalisi yang sejak lama dan paling awal terbentuk. Akan tetapi progress soal capres dan cawapresnya belum kelihatan.
Dari internal KIB, sosok Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto paling kuat. Dimana Golkar solid untuk mencalonkan ketumnya, sesuai dengan hasil musyawarah nasional.
"Namun beredar juga nama-nama dari eksternal oleh PAN dan PPP. Misalnya sudah mulai muncul belakangan dimana Erick Thohir sangat mungkin akan diusung oleh PAN sebagai salah satu jagoan," ujarnya.
Apakah sebagai capres ataupun cawapres. Sementara, Golkar kan punya Airlangga dan dirinya tidak tahu siapa yang akan disorongkan oleh PPP.
"KIB juga perlu cepat menentukan capres dan cawapres mereka. Karena Koalisi Perubahan yang terdiri dari Partai Nasdem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera sudah menentukan capres Anies Baswedan," tandasnya.
Berembuk
Sehingga, tiga parpol dalam KIB berembuk, kira-kira siapa yang akan dipilih. Tapi yang jelas, KIB tentu sudah mematangkan siapa yang akan diusung.
"Apalagi, Koalisi Perubahan kan sudah siap usung Anies. Tinggal kepastian deklarasinya saja," tegasnya.
Sebelumnya, KIB direncanakan untuk mengadakan pertemuan pada pekan ini. Pertemuan berisi agenda menerima laporan persiapan jelang Pemilu 2024, juga menyampaikan nama-nama kandidat capres - cawapres oleh parpol.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, KIB patut untuk segera mendeklarasikan nama capres - cawapres yang bakal diusung di Pilpres 2024. Dimana KIB seharusnya lebih cepat, lebih baik.
"Sehingga capres - cawapres bisa keliling Indonesia untuk mensosialisasikan visi pencapresannya. Bisa berkeliling Indonesia, menyapa, menyalami masyarakat," jelasnya.
Menurut Pangi hal itu akan lebih menguntungkan bagi semua pihak. Karena mengingat jadwal kampanye yang terhitung pendek.
Jadwal
Sebab, kata dia, lebih baik lebih cepat masyarakat tahu. Sehingga tidak memilih kucing dalam karung.