Jeroan Program Petani Milenial Dibeset, RK Minta Maaf, Pemprov Jabar: Banyak yang Harus Dibenahi

- Kamis, 2 Februari 2023 | 20:15 WIB

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Jeroan tak mengenakan program petani milenial dibongkar pesertanya membuat Gubernur Ridwan Kamil dan pejabat yang bertanggung jawab atas program tersebut minta maaf.

Kabar tak sedap soal program petani milenial itu ramai di sosmed dalam pekan ini. Ridwan Kamil sendiri sudah mencolek sang peserta di akunnya untuk menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan tersebut .

Kamis (2/2/2023) petang, giliran Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jabar, Yuke Mauliani Septina didampingi jajaran yang terlibat dalam program tersebut menegaskan permintaan maaf atasannya itu dan juga Pemprov.

Pejabat lainnya yang hadir adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura, Dadan Hidayat, Dirut PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok, dan Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank bjb, Denny Mulyadi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Shortcut Mengwitani-Singaraja, Tingkatkan Konektivitas Menuju Bali Utara

Yuke pun membantah bahwa program tersebut sebagai pencitraan. "Ini bukan program pencitraan, ini bagian dari pemulihan ekonomi, kebutuhan sehingga kalau tak ada inovasi pertanian akan tenggelam," jelasnya.

Pihaknya pun tak menampik bahwa program tersebut tak semulus yang dibayangkan. Karenanya munculnya keluhan peserta bakal dijadikan masukan untuk melakukan perbaikan. "Kami mengakui bahwa banyak yang perlu dibenahi," katanya.

Untuk itu, pihaknya menjanjikan penyelesaian atas persoalan tersebut. Dalam kesempatan itu, BJB membantah bahwa pihaknya mengirimkan pegawainya untuk melakukan penagihan utang kepada peserta.

Baca Juga: LPS Siapkan Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan Nasabah dan Likuidasi PT BPR Bagong Inti Marga

"Untuk penagihan langsung tak ada karena kita kroscek tak langsung dengan petaninya tapi offtaker," jelasnya.

Di luar itu, Yuke menyebut permasalahan tersebut muncul karena imbas perang Rusia-Ukraina sehingga pasar Eropa tak bisa ditembus produk tanaman hias yang jadi konsen petani milenial tersebut sehingga gagal ekspor yang berdampak pada pembayaran.

Sejumlah persoalan yang diungkapkan sang peserta petani milenial yang mengikuti sejak 2021 itu di antaranya indukan tanaman hias tak utuh, utang ke perbankan atas nama peserta karena tak ada kucuran APBD, hanya saja utang dari KUR itu berbentuk barang, padahal kemudahan mendapatkan pinjaman itu karena penjamin.

Baca Juga: ASDP Relokasi KMP Jatra II Perkuat Lintas LDF Ketapang-Lembar

Disebutkan pula, peserta sudah panen hingga 4 kali dalam kontrak 1 tahun sebagai petani milenial. Nilainya disebut sudah bisa melunasi KUR. Hanya saja, dalam perkembangannya ada surat peringatan kedua dari perbankan atas utang mereka. Inilah yang bikin kesal.

Dalam curahan itu, sang peserta juga menyebut bahwa dalam inaugurasi program tersebut di antaranya menampilkan petaninya dalam acara talkshow dengan host kahot bukan berasal dari program tersebut.

Halaman:

Editor: Budi Nugraha

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Begini Cara Menaikkan Citra di Sosial Media.

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:47 WIB

BPOM Pastikan Obat Sirup Sudah Aman

Rabu, 22 Maret 2023 | 17:59 WIB
X