BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Jeroan tak mengenakan program petani milenial dibongkar pesertanya membuat Gubernur Ridwan Kamil dan pejabat yang bertanggung jawab atas program tersebut minta maaf.
Kabar tak sedap soal program petani milenial itu ramai di sosmed dalam pekan ini. Ridwan Kamil sendiri sudah mencolek sang peserta di akunnya untuk menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan tersebut .
Kamis (2/2/2023) petang, giliran Kepala Biro Perekonomian Pemprov Jabar, Yuke Mauliani Septina didampingi jajaran yang terlibat dalam program tersebut menegaskan permintaan maaf atasannya itu dan juga Pemprov.
Pejabat lainnya yang hadir adalah Kepala Dinas Tanaman Pangan & Hortikultura, Dadan Hidayat, Dirut PT Agro Jabar, Nurfais Almubarok, dan Pemimpin Divisi Kredit UMKM Bank bjb, Denny Mulyadi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan Shortcut Mengwitani-Singaraja, Tingkatkan Konektivitas Menuju Bali Utara
Yuke pun membantah bahwa program tersebut sebagai pencitraan. "Ini bukan program pencitraan, ini bagian dari pemulihan ekonomi, kebutuhan sehingga kalau tak ada inovasi pertanian akan tenggelam," jelasnya.
Pihaknya pun tak menampik bahwa program tersebut tak semulus yang dibayangkan. Karenanya munculnya keluhan peserta bakal dijadikan masukan untuk melakukan perbaikan. "Kami mengakui bahwa banyak yang perlu dibenahi," katanya.
Untuk itu, pihaknya menjanjikan penyelesaian atas persoalan tersebut. Dalam kesempatan itu, BJB membantah bahwa pihaknya mengirimkan pegawainya untuk melakukan penagihan utang kepada peserta.
Baca Juga: LPS Siapkan Pembayaran Klaim Penjaminan Simpanan Nasabah dan Likuidasi PT BPR Bagong Inti Marga
"Untuk penagihan langsung tak ada karena kita kroscek tak langsung dengan petaninya tapi offtaker," jelasnya.
Di luar itu, Yuke menyebut permasalahan tersebut muncul karena imbas perang Rusia-Ukraina sehingga pasar Eropa tak bisa ditembus produk tanaman hias yang jadi konsen petani milenial tersebut sehingga gagal ekspor yang berdampak pada pembayaran.
Sejumlah persoalan yang diungkapkan sang peserta petani milenial yang mengikuti sejak 2021 itu di antaranya indukan tanaman hias tak utuh, utang ke perbankan atas nama peserta karena tak ada kucuran APBD, hanya saja utang dari KUR itu berbentuk barang, padahal kemudahan mendapatkan pinjaman itu karena penjamin.
Baca Juga: ASDP Relokasi KMP Jatra II Perkuat Lintas LDF Ketapang-Lembar
Disebutkan pula, peserta sudah panen hingga 4 kali dalam kontrak 1 tahun sebagai petani milenial. Nilainya disebut sudah bisa melunasi KUR. Hanya saja, dalam perkembangannya ada surat peringatan kedua dari perbankan atas utang mereka. Inilah yang bikin kesal.
Dalam curahan itu, sang peserta juga menyebut bahwa dalam inaugurasi program tersebut di antaranya menampilkan petaninya dalam acara talkshow dengan host kahot bukan berasal dari program tersebut.
Artikel Terkait
Peran Petani Milenial Dongkrak Perekonomian
EdenFarm Rangkul Petani Milenial dalam Peresmian ECF Caringin
Tingkatkan Resonansi, Kementan Tetapkan 150 Srikandi Petani Milenial dari Seluruh Tanah Air
Kementan Komitmen Siap Mencetak 2,5 Juta Petani Milenial di Seluruh Indonesia
Mentan SYL ke Petani Milenial, Gas Pol
Berhasil Dorong Digitalisasi Pertanian Lewat Program Petani Milenial, Negara G20 Apresiasi Kementan
Kementan Gencarkan Pertumbuhan Champion Petani Milenial Lewat Akses Tani Akur
Produk Petmil alias Petani Milenial Ditempatkan Di Gerai Strategis
Mentan Berikan 33 Sertifikat Emas ke Champion Petani Milenial, Penyuluh Pertanian, dan P4S