Seperti yang disampaikan ketua IKAL Jabar bahwasanya demokrasi digitalisasi algoritma bisa menjadi ancaman dan juga bisa menjadi peluang perubahan. Maka kemandirian teknologi harus betul-betul diapliksasikan oleh anak bangsa.
Dalam Ngopbar Sersan itu juga mendapat pandangan yang disampaikan oleh Captain Marcellus Hakeng Jayawibawa anggota IKAL Jawa Barat, Pengamat Maritim dan yang juga merupakan perwakilan dari Ikatan Alumni Lemhannas Strategic Center (IKAL SC).
Baca Juga: Nose Herbal Indo Ajak Beautypreneurs Tingkatkan Penjualan Melalui Tik Tok
Menurutnya, keuntungan dari globalisasi bagi Indonesia meliputi pertama, Pertumbuhan ekonomi: Globalisasi membuka peluang pasar dan investasi baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Keuntungan yang Kedua menurut Marcellus Hakeng adalah Peningkatan teknologi. Akses ke teknologi terbaru dan peningkatan pengetahuan melalui hubungan dengan negara-negara lain dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi.
"Keuntungan ketiga dari globalisasi adalah Diversifikasi ekspor. Globalisasi membuka peluang untuk mengekspor produk Indonesia ke pasar-pasar baru dan meningkatkan pendapatan negara," tegasnya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Lakukan Penanganan Kerusakan Bendungan Oesao
Namun demikian sambung Marcellus Hakeng juga ada beberapa kerugian dari globalisasi bagi Indonesia, seperti:
Pertama, Persaingan yang ketat. Globalisasi meningkatkan persaingan yang ketat bagi produsen Indonesia, terutama dengan produsen dari negara-negara maju yang memiliki teknologi dan sumber daya lebih baik.
Artikel Terkait
Kementerian PUPR Lakukan Penanganan Kerusakan Bendungan Oesao
Henry Indraguna Kembali Raih Gelar Doktor Ilmu Hukum UNS Dengan Predikat Cumlaude
Ada Ojek Gratis untuk Jamaah Puncak Resepsi 1 Abad NU
Gelar Muktamar Internasional, PBNU Harap Fikih Peradaban Jadi Wacana Global
Kemenhub Optimalkan Pelayanan Transportasi hingga ke Pelosok Daerah