Tol Cisumdawu Dilintasi Full Kemungkinan Jelang Lebaran

BANDUNG, jakarta.suaramerdeka.com - Pengoperasian sepenuhnya ruas jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) kemungkinan baru bisa dilakukan menjelang Lebaran mendatang.

"Tol Cisumdawu segera dibuka 1 bulan lagi," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).

Kepastian itu bisa berfungsi penuh pada Maret mendatang itu, katanya, merujuk kepada keterangan Menteri PUPR, M Basuki Hadimuljono. Sebelumnya, tol yang memiliki total panjang 60 Km itu sudah difungsikan sebagian. Masyarakat sudah mengaksesnya dari mulai Cileunyi-Pamulihan-Sumedang hingga Cimalaka.

Ruas sisanya antara Cimalaka-Legok, Legok-Ujung Jaya, Ujung Jaya-Dawuan hingga pertemuan dengan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih terus dikerjakan. Akses dari Cipali ke Kertajati sendiri sudah rampung.

Baca Juga: Polri dan Dewan Pers Sosialiasi Perlindungan Kemerdekaan Pers

Bagi Emil, pengoperasian Tol Cisumdawu memang sangat dinantikan. Infrastruktur itu diyakini bisa langsung mengerek denyut perekonomian kawasan utara mengingat adanya sejumlah langkah yang menantikan kehadirannya.

Di antaranya aktivitas penerbangan komersial dari Bandara Kertajati yang sebelumnya memang direncanakan menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara.

Selain itu, bandara tersebut juga diproyeksikan sebagai pusat keberangkatan jemaah umrah dan musim haji asal Jabar. Emil ingin warganya tak lagi berangkat ke Tanah Suci dari Bandara Sukarno-Hatta, Tangerang.

Baca Juga: Masuki Abad Kedua, NU Bakal Makih Kokoh & Jadi Teladan Keberislaman Moderat

"Kertajati bakal aktif. Karena Bandung ke Cirebon itu warga cukup satu jam saja. Tak usah sampai 3 jam lewat Tol Cipali (via Tol Purbaleunyi), atau jalur (arteri) lama yang bisa 6 jam. Ini akan tingkatkan ekonomi, berangkat umrah dan haji tak ke Cengkareng," jelasnya.

Khusus haji, dia pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kemenag untuk mengatur kesiapannya termasuk dukungan asrama haji.

Dia tak menampik bahwa masih ada kekurangan fasilitas asrama tersebut. Hanya saja, hal itu tak signifikan seperti pengaspalan jalan akses untuk memperlancar pergerakan kendaraan. "Jadi hal kecil saja bukan yang fudamental," katanya.